kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.690.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.300   35,00   0,21%
  • IDX 6.636   18,15   0,27%
  • KOMPAS100 963   0,22   0,02%
  • LQ45 750   -3,09   -0,41%
  • ISSI 206   1,44   0,70%
  • IDX30 391   -0,88   -0,23%
  • IDXHIDIV20 470   -5,41   -1,14%
  • IDX80 109   -0,01   -0,01%
  • IDXV30 113   0,06   0,05%
  • IDXQ30 128   -0,77   -0,60%

Laba BTN Turun Jadi Rp 101,6 Miliar pada Januari 2025, Tergerus Beban Provisi


Jumat, 07 Maret 2025 / 10:29 WIB
Laba BTN Turun Jadi Rp 101,6 Miliar pada Januari 2025, Tergerus Beban Provisi
ILUSTRASI. Mengutip laporan keuangan Jumat (7/3), laba tahun berjalan BTN di Januari 2025 tercatat senilai Rp 101,6 miliar. (Foto Dok. BTN)


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mengawali 2025 dengan penurunan laba mencapai 63,10%. Ini dampak dari beban provisi yang meningkat untuk menjaga kualitas kredit.

Mengutip laporan keuangan Jumat (7/3), laba tahun berjalan BTN di Januari 2025 tercatat senilai Rp 101,6 miliar. Pada periode sama tahun sebelumnya, laba BTN senilai Rp 275,52 miliar.

Adapun, pos yang menjadi pembeban kinerja BTN di awal tahun ini adalah beban kerugian penurunan nilai aset (impairment) atau provisi. Nilainya naik hingga 43,63% YoY menjadi Rp 325,54 triliun.

Baca Juga: Realisasi Pinjaman Capai Rp 7 Triliun, Ini Cara Mengajukan KUR BTN per Maret 2025

Artinya, BTN telah bersiap untuk mengantisipasi tekanan global dengan meningkatkan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN). Meskipun, permintaan kredit BTN tetap terus mengalami peningkatan.

Seperti diketahui, BTN mencatat total kredit dan pembiayaan mencapai Rp 356,99 triliun atau meningkat 7,11% yoy pada Januari 2025. Di mana, pembiayaan syariah naik cukup tinggi mencapai 18,18% yoy menjadi Rp 44,57 triliun.

Belum lama ini, Direktur Utama Bank BTN Nixon L.P Napitupulu menjelaskan pertumbuhan kredit yang tetap positif memperlihatkan bahwa permintaan KPR memang tidak pernah lesu, seberat apapun tantangan kondisi ekonomi dan kemampuan daya beli konsumen. 

Di sisi lain, BTN juga masih mendapat bayang-bayang dari likuiditas mahal. Ini tercermin dari pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) yang turun dalam sampai dengan 24,04% yoy menjadi Rp 853,79 miliar.

Baca Juga: BTN Tingkatkan CKPN di Tengah Tingginya Ketidakpastian Global

“Kami harus mampu menyediakan akses pembiayaan seluas luasnya bagi masyarakat untuk memiliki rumah. Apapun situasinya, termasuk ketika industri bank menghadapi isu likuiditas berbiaya tinggi,” kata Nixon, belum lama ini.

Untungnya, BTN mampu mengoptimalkan tambahan pendapatan dari komisi/fee. Pada pos tersebut, pendapatan BTN tercatat senilai Rp 123,87 miliar, yang bergerak naik hingga 35,27% yoy.

Dari kinerja tersebut, BTN tetap melaporkan total aset naik 4,73% yoy mencapai Rp 454,02 triliun. Sementara, ekuitas sebesar Rp 32,77 triliun atau tumbuh 7,52% yoy.

Selanjutnya: Sebelum Tukar Valas, Periksa Kurs Dollar-Rupiah di Bank Mandiri pada Jumat (7/3)

Menarik Dibaca: Ini Cara BCA Ajak Masyarakat Peduli Lingkungan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×