Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Citi Indonesia mencatat laba bersih Rp 584 miliar pada kuartal I 2018. Perolehan ini turun sebesar 14,8% secara tahunan atau year on year (yoy).
Batara Sianturi, Direktur Utama Citi Indonesia bilang, laba tahun lalu memang lebih tinggi dibanding tahun ini. "Karena tahun lalu ada pembalikan biaya CKPN (cadangan kerugian penurunan nilai) yang bersifat tidak berulang," kata Batara kepada kontan.co.id, Kamis (7/5).
Laba tahun lalu juga tinggi karena ada perbaikan yang cukup bagus di sisi kredit komersial.
Selain itu pada kuartal I 2018 ini, menurut Batara, biaya kredit atau cost of credit lebih tinggi dibandingkan periode sama 2017. Biaya kredit yang naik di kuartal I 2018 ini disebabkan karena kredit ritel khususnya kartu kredit.
Batara menambahkan pada kuartal I 2018 ini cadangan kerugian juga mengalami kenaikan. Rasio CKPN di kuartal I 2018 120% atau lebih tinggi dari periode sama 2017 89%.
Secara umum pada tiga bulan pertama secara yoy, pendapatan bank mengalami kenaikan 3% dan biaya operasional relatif flat.
Pendapatan Citi Indonesia yang mengalami kenaikan ini didorong oleh pendapatan bunga sebesar Rp 1,05 triliun dan fee based income sebesar Rp 540 miliar.
Pada kuartal 1 2018 ini, Citi Indonesia berhasil menyalurkan kredit sebesar 11% yoy. Sedangkan rasio kredit bermasalah Citi Indonesia turun. NPL bruto kuartal 1 2018 sebesar 1,78% sedangkan pada periode sama 2017 2,58%.
Meskipun laba turun, rasio kecukupan modal (CAR) Citi Indonesia sebesar 25,95%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News