Reporter: Herry Prasetyo | Editor: Syamsul Azhar
JAKARTA. Laba perbankan syariah mulai tergerus.
Berdasarkan data statistik perbankan syariah yang di rilis oleh Bank Indonesia, sepanjang Januari - September 2009 bank syariah cuma membukukan laba bersih sebesar Rp 469 miliar atau turun 23,5% dibandingkan periode yang sama 2008 yang mencatat laba Rp 613 miliar.
Padahal BI juga mencatat, nilai pembiayaan perbankan syariah secara year on year (yoy) hingga September 2009 masih tumbuh 18,15% menjadi Rp 44,52 triliun.
Bambang Sutrisno, Sekretaris Umum Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo), menduga, pemicu turunnya laba industri bank syariah karena ekspansi pembiayaan tidak sebesar tahun lalu. "Rasio pembiayaan terhadap dana pihak ketiga terlihat turun," ujarnya, Jumat (27/11).
Kalau sebelumnya rasio pembiayaan terhadap dana masyarakat atawa financing to deposit ratio (FDR) di bank syariah memang di atas 100%. Tengok saja, September tahun lalu rata-rata FDR bank syariah masih 112,25%. per Juni 2009 mulai turun menjadi 100,22% dan Agustus 2009 lalu susut menjadi 99,71%.
Perbankan syariah mengerem pembiayaan karena tidak ingin mengalami kesulitan likuiditas di tengah krisis. Kondisi ini jelas langsung berdampak kepada keuntungan bank.
Karena pendapatan perbankan syariah sebagian besar berasal dari imbal hasil pembiayaan. Penyebab lain mengapa laba perbankan syariah turun antara lain karena mereka harus menyisihkan dana lebih besar untuk mengantisipasi pembiayaan yang macet.
Sekadar catatan, rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) perbankan syariah per September 2009 berada pada angka 5,72%.
Ventje Raharjo, Direktur Utama BRI Syariah, sepakat bahwa kenaikan NPF menjadi biang keladi bagi penurunan laba perbankan syariah. "Ada tambahan pencadangan aktiva produktif yang kemudian mengurangi perolehan laba," ujarnya.
Per September 2009, nilai penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP) bank syariah meningkat 59,75%. Dari Rp 1,13 triliun pada september 2008 menjadi Rp 1,8 triliun periode yang sama 2009. Meskipun laba perbankan syariah Presiden Direktur Bank Mega Syariah Benny Witjaksono masih optimistis bahwa di kuartal keempat ini, laba perbankan syariah akan naik lagi. "Triwulan ke empat ini kami berupaya keras untuk menaikkan laba," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













