kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba Tumbuh Hingga 33%, Akankah BSI Kembali Bagi Dividen di Tahun Ini?


Rabu, 28 Februari 2024 / 18:56 WIB
Laba Tumbuh Hingga 33%, Akankah BSI Kembali Bagi Dividen di Tahun Ini?
ILUSTRASI. Bank Syariah Indonesia (BSI) mampu mencatatkan kenaikan laba bersih hingga 33% secara tahunan menjadi Rp 5,7 triliun


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai satu-satunya bank syariah dengan aset terbesar di Indonesia, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) memang mampu mencatatkan kenaikan laba bersih hingga 33% secara tahunan menjadi Rp 5,7 triliun. Dengan laba moncer tersebut, bocoran dividen pun tentu dinantikan oleh para pemegang saham.

Investor Relations Group Head BSI Rizky Budinanda mengungkapkan bahwa saat ini masih dipikirkan apakah BSI bakal kembali membagi dividen tahun ini. Meskipun, ia bilang ada kebijakan dari internal bahwa rasio dividen BSI maksimal 25%.

Dalam hal ini, Rizky bilang yang akan menjadi pertimbangan dalam pembagian dividen ini adalah terkait permodalan. Sebagai bank yang baru berusia seumur jagung, ia menyebut BSI masih memiliki rasio permodalan yang terbilang rendah dengan CAR di level 21%.

“Itu pun terbantu dengan suntikan dana pada 2022 dari rights issue sebesar Rp 5 triliun,” ujar Rizky dalam acara Emiten Corner Reliance Sekuritas, Rabu (28/2).

Baca Juga: Incar Pertumbuhan Dana Murah, BSI Perkenalkan Platform Transaction Banking

Ia pun bercerita pada tahun lalu, pembagian dividen pun diadakan karena ada permintaan dari pemegang saham. Alhasil, tahun lalu, BSI memberikan dividen dengan rasio sekitar 10%.

“Lucu juga sebenarnya abis dikasih modal sama pemegang saham, kita balikin 10% dalam bentuk dividen,” tambahnya.

Lebih lanjut, ia pun berharap untuk tahun ini tetap bakal ada pembagian dividen. Hanya saja, tetap perlu hati-hati dalam menetapkannya. Mengingat, BSI tetap perlu memiliki rasio CAR yang memadai untuk menunjang pertumbuhan aset ke depan.

Rizky melihat perjalanan BSI yang berusia tiga tahun ini masih cukup panjang. Oleh karenanya, pertimbangan penguatan modal memang menjadi concern saat ini demi kebutuhan jangka panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×