kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Lagi, BTN akan galang dana lewat sekuritisasi sebesar Rp 2 triliun dalam waktu dekat


Minggu, 26 Juli 2020 / 15:55 WIB
Lagi, BTN akan galang dana lewat sekuritisasi sebesar Rp 2 triliun dalam waktu dekat
ILUSTRASI. Suasana transaksi keuangan di Bank BTN Jakarta, Selasa (19/5). PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. akan menyalurkan Subsidi Selisih Bunga (SSB) untuk kredit rumah murah sebanyak 146.000 unit./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/19/05/2020


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mengatakan pihaknya berencana untuk kembali melakukan penggalangan dana di Semester II 2020 lewat skema sekuritisasi. 

Direktur Keuangan, Perencanaan dan Tresuri Bank BTN Nixon LP Napitupulu bilang nilainya ditargetkan bisa mencapai Rp 2 triliun. 

Baca Juga: BI catat devisa hasil ekspor sebesar US$ 33,44 juta di kuartal I 2020

Akan tetapi, berbeda dari sekuritisasi BTN sebelumnya, kali ini pihaknya sedang mencoba skema restrukturisasi ritel. "Kalau biasanya kan kami wholesale, ini kami ingin coba yang ritel. Kuponnya bagus dan rating-nya AAA," singkatnya dalam video conference di Jakarta, Jumat (24/7). 

Menurut Nixon, instrumen sekuritisasi ritel ini akan menjadi tawaran investasi yang menarik bagi investor ritel. Lantaran, berbeda dengan obligasi atau surat utang lainnya, sekuritisasi memiliki underlying yang kuat yakni kredit KPR BTN. 

Artinya, risikonya sangat rendah. Selain bunga yang kecenderungannya lebih menarik, sekuritisasi ritel juga memiliki ciri outstanding yang terus menurun secara bertahap. 

"Kalau misalnya beli ORI (Obligasi Ritel Indonesia) dengan tenor 3 tahun, akan ada risiko pembayaran dilakukan di tahun ketiga. Kalau sekuritisasi ini dibayar terus tapi outstanding-nya menurun," lanjutnya. 

Baca Juga: Restrukturisasi kredit BTN sudah mencapai Rp 36,4 triliun di akhir Juni 2020

Nixon mengatakan pihaknya sudah menunjuk perusahaan manajer investasi untuk melancarkan aksi korporasi ini. Sekaligus menggandeng PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) sebagai mitra. Walau belum final, dimungkinkan aksi tersebut bisa berlangsung pada Agustus 2020 mendatang. 



TERBARU

[X]
×