Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi yang belum berakhir dan program restrukturisasi kredit hingga tahun depan masih menekan kualitas kredit perbankan. Oleh sebab itu, perbankan menyiapkan berbagai strategi agar bisa menjaga kualitas kredit.
Sekretaris Perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Aestika Oryza Gunarto menyebut loan at risk (LAR) BRI di level 28,84% per Maret 2021.
Ia melihat Kebijakan OJK untuk memperpanjang restrukturisasi utamanya sebagai bentuk dukungan pemerintah terhadap para pelaku usaha utamanya UMKM yang tengah berjuang untuk bangkit kondisinya akibat dampak pandemi covid-19.
Baca Juga: OJK perpanjang relaksasi restrukturisasi kredit, BCA apresiasi
“Upaya mitigasi yang dilakukan BRI antara lain memantau dan menyelesaikan kredit restrukturisasi sesuai dengan kondisinya. Selain itu BRI membuat beberapa program untuk menurunkan restrukturisasi covid, seperti keringanan skema kredit yang dibutuhkan, penyelesaian kredit, atau pemberian fasilitas kredit sesuai dengan ketentuan yang berlaku khusus kepada mereka yang demand-nya meningkat namun butuh tambahan modal,” ujarnya kepada Kontan.co.id pada pekan lalu.
Ia melihat pemulihan ekonomi, serta dengan strategi yang diterapkan untuk tetap tumbuh sehat dan berkelanjutan, BRI optimistis LAR cenderung melandai di kisaran 22% hingga 24% hingga akhir tahun 2021.
Selanjutnya: Hingga awal Juni 2021, kredit sindikasi perbankan masih sepi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News