Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kesepakatan kredit sindikasi di Indonesia sejak awal Januari hingga minggu pertama Juni 2021 masih sepi. Capaiannya turun drastis dari kesepakatan sindikasi yang dicapai perbankan pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Berdasarkan Bloomberg League Table Reports Global Syndicated Loan dikutip Senin (7/6), total kesepakatan kredit sindikasi berdasarkan mandated lead arranger sepanjang sindikasi hingga saat ini baru mencapai US$ 3,81 miliar yang melibatkan 36 bank. Jumlah tersebut turun 36,7% dibandingkan periode yang sama 2020 sebesar US$ 6,02 miliar.
Sumitomo Mitsui Financial tercatat sebagai jawara sindikasi dengan raihan sebesar US$ 565,3 juta. Sementara Bank Mandiri yang pada periode yang sama tahun lalu ada di urutan pertama kini hanya berada di peringkat kedua dengan capaian US$ 344,06 juta atau turun 76,8% secara tahunan atau year on year (yoy).
Di urutan berikutnya ada DBS Group dengan capaian US$ 221,76 juta, CIMB Niaga sebesar US$ 214,39 juta, UOB mencapai US$ 199,25 juta, HSBC dan US$ sebesar 186,88 juta.
Baca Juga: Bankir yakin risiko kredit akan melandai walau program restrukturisasi jalan terus
Sedangkan BNI hanya berpartisipasi senilai US$ 145,28 juta dalam sindikasi atau turun dari US$ 624,18 juta , Maybank US$ 141,7 juta, BRI Rp 113, 96 juta dan BCA senilai US$ 98,86 juta.
Adapun pembiayaan sindikasi yang diikuti Bank Mandiri di antaranya berasal dari proyek jalan tol seperti tol Jasamarga Kuncirang Cengkareng, Cinere Serpong Jaya, dan Trans Bumi Serbaraja, lalu proyek tambang, energi, pelabuhan, finance, dan logistik.
CIMB Niaga ikut bergabung dalam kredit sindikasi ke Chandra Asri Utama Leasing, Adaro, Clipan Finance Indonesia, Seino Indomobil, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), dan Para Bandung Propertindo.
Sedangkan kredit sindikasi yang diperoleh BNI berasal dari proyek yang sama yang diikuti Bank Mandiri seperti sindikasi ke Adaro Energy, Jalan Tol Jasamarga Kunciran-Cengkareng, Tol Cinere Serpong, Halmahera Persada Lygend dan PTPP.
Selanjutnya: PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) Terlibat Dalam Sindikasi Kredit Rp 693,83 Miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News