Reporter: Annisa Fadila | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi covid-19 yang masih mewabah menjadikan sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ikut terdampak. Pasalnya, sebanyak 72,6% terdampak dengan total penurunan penjualan 56%.
Menteri Koperasi dan UKM (Kemenkop) Teten Masduki menyebutkan, terdapat dua hal yang membangkitkan sektor UMKM. Kedua itu ialah UMKM yang telah terhubung ke ranah digital, serta pelaku usaha yang berhasil mempertahankan usahanya melalui produk yang berinovasi.
Baca Juga: Mengukur efek penempatan dana pemerintah ke bank BUMN
Teten bilang, saat ini pelaku UMKM yang tergabung ke dalam digitalisasi sangat lah minim. Ia menyebutkan, sebanyak 87% UMKM masih berjualan secara offline, sementara 13% lainnya telah mengadopsi digitalisasi.
“Melihat fenomena tersebut, Kemenkop bersama institusi lainnya tengah mendorong UMKM untuk beralih ke kanal digital. Terlebih, sejak pandemi transaksi online meningkat 18%, sehingga melalui digitalisasi diharapkan UMKM dapat kembali pulih,” ujar Teten dalam virtual conference Kamis, (25/6).
Menanggapi hal itu, Presiden Direktur PT Visionet Internasional (OVO) Karaniya Dharmasaputra mengatakan, OVO berupaya untuk memberdayakan merchant khususnya UMKM. Hal itu dibuktikan sampai saat ini tercatat merchant online maupun UMKM OVO sebanyak 550.000 merchant.
Oleh karenanya, guna mendukung keberadaan UMKM, OVO menginisiasi pelaku usaha dengan beberapa program seperti BersatuLawanCorona, dimana program ini telah diinisiasi oleh OVO seperti menyalurkan hand sanitizer untuk UMKM di Jabodetabek dan Bali. Tak hanya itu, OVO juga mengadakan program chit chat cuss guna mendukung UMKM untuk mempertahankan bisnisnya selama physical distancing.
Baca Juga: Kembangkan pasar rempah, Indonesia bisa manfaatkan perjanjian dagang
“Melalui program ini, OVO menjembatani pengguna dan merchant dengan berkomunikasi secara online melalui aplikasi pesan singkat dan menyelesaikan transaksi pembayaran dari rumah. Nantinya, pembayaran akan diselesaikan melalui QRIS yang dikirimkan secara online kepada pengguna,” ujar Karaniya saat dihubungi terpisah oleh Kontan (25/6).
Sementara itu, PT Espay Debit sebagai operator DANA memilih untuk berkolaborasi dengan influencer untuk mempromosikan UMKM yang tengah trending. CEO & Co – Founder DANA Vincent Iswara mengatakan, melalui kerjasama tersebut pelaku usaha tidak akan dikenakan biaya untuk promosi bisnisya.
Untuk diketahui, hingga saat ini adapun jumlah merchant yang telah terdaftar di DANA mencapai 180.000 merchant. Menurut Vincent, angka itu mengalami kenaikan jika dibandingkan sebelum adanya pandemi. Sayang, ia tidak berkomentar terkait persentase kenaikannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News