Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fasilitas pembayaran digital melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) kini menjadi primadona masyarakat di tanah air ketika melakukan transaksi keuangan. Hal ini tercermin dari total transaksi QRIS yang kian melonjak, terlebih pada momen Ramadan dan jelang Lebaran.
Bank Indonesia (BI) melaporkan, per Januari 2025 volume transaksi pembayaran digital melalui QRIS tetap tumbuh pesat sebesar 170,1% secara tahunan atau year on year (yoy).
Sejumlah perbankan pun mencatatkan peningkatan pada transaksi QRIS. PT Bank Negara Indonesia (BNI) misalnya yang per Februari 2025, sales volume transaksi QRIS tumbuh sebesar 178% secara YoY. Sementara itu jumlah pengguna QRIS BNI tumbuh sebesar 24% secara YoY.
"Pertumbuhan ini menunjukkan adopsi yang luas oleh masyarakat Indonesia," ucap Head of Division Retail Digital Product and Partnership BNI Mesah Roni Ginting kepada kontan.co.id, Jumat (14/3).
Baca Juga: Koneksi Internet Stabil Jadi Kunci Penggunaan QRIS di Indonesia
Sejalan dengan pertumbuhan transaksinya, FBI dari transaksi QRIS BNI juga tercatat tumbuh signifikan. per Februari 2025 tumbuh sebesar 188% secara YoY.
Di sisi lain Roni menerangkan, perkembangan transaksi QRIS terutama pada momen Ramadan dan Lebaran, menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hal ini disebabkan oleh peningkatan aktivitas belanja masyarakat. Adapun BNI menargetkan pertumbuhan transaksi QRIS di periode Ramadan dan Lebaran sebesar 50% dibandingkan hari biasa.
Berbagai strategi diterapkan oleh BNI untuk menggenjot transaksi QRIS, diantaranya program khusus selama festive Ramadhan dan lebaran dengan menggunakan QRIS wondr by BNI, perluasan akseptasi jaringan merchant yang menerima QRIS, pengembangan fitur baru dan inovasi.
Selain itu, kegiatan promosi hingga edukasi dan sosialisasi utk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang manfaat dan kemudahan QRIS, juga mengenalkan QRIS Tap dan memperkuat penggunaan QRIS Cross border.
Sementara PT Bank Tabungan Negara (BTN) mencatat, hingga minggu pertama bulan Maret 2025, transaksi QRIS di BTN mengalami pertumbuhan yang positif dengan peningkatan lebih dari 10% selama bulan Ramadan ini.
"Peningkatan ini didorong oleh tingginya aktivitas belanja masyarakat serta semakin luasnya penggunaan QRIS di berbagai merchant, khususnya UMKM," kata SEVP Digital Business BTN, Thomas Wahyudi.
Sementara dari sisi merchant, hingga saat ini BTN telah berhasil menggaet lebih dari 135 ribu merchant yang telah tergabung dalam ekosistem QRIS BTN. Adapun, jumlah pengguna yang memanfaatkan QRIS BTN juga terus bertambah seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan kemudahan dan keamanan bertransaksi secara digital.
"Kami optimis tren positif ini akan terus berlanjut seiring dengan upaya BTN dalam memperluas ekosistem pembayaran digital dan meningkatkan kenyamanan nasabah dalam bertransaksi," tambahnya.
Baca Juga: BI Resmi Luncurkan QRIS Tap, Segini Potensi Nilai Transaksi yang Diharapkan
BTN juga menargetkan peningkatan transaksi QRIS sekitar 30% pada momen Ramadan dan Lebaran dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Target ini didorong oleh meningkatnya aktivitas belanja masyarakat serta penggunaan QRIS yang semakin meluas di berbagai merchant, khususnya UMKM.
Thomas menegaskan, bahwa pihaknya juga akan secara intensif memantau pergerakan transaksi, mengingat potensi lonjakan yang terjadi selama periode ini, untuk memastikan layanan QRIS berjalan optimal dan dapat memenuhi kebutuhan nasabah dengan baik.
Pada minggu pertama bulan Maret 2025, FBI dari transaksi QRIS BTN meningkat lebih dari 150% secara YoY.
Dalam upaya mendorong peningkatan transaksi, BTN mengimplementasikan beberapa strategi utama, yaitu, merilis Superapp Bale by BTN, memberikan promo & program loyalitas, melakukan perluasan jaringan merchant QRIS, juga melakukan monitoring dan penguatan infrastruktur sistem pembayaran.
Adapun EVP Corporate and Social Responsibility PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) Hera F Haryn mengatakan, sepanjang 2024, total frekuensi transaksi QRIS yang diproses sistem BCA meningkat 151,3% dibanding dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Sementara itu, untuk nilai transaksi mencapai Rp 245,7 triliun atau meningkat 145,9% YoY.
Pertumbuhan transaksi QRIS turut berkontribusi positif bagi kenaikan pendapatan selain bunga BCA. Secara keseluruhan, pendapatan selain bunga BCA naik 10,2% YoY menjadi Rp25,2 triliun, ditopang pendapatan fee dan komisi yang tumbuh 8,4% YoY sepanjang 2024.
"Kami juga memproyeksikan kenaikan transaksi non tunai, termasuk QRIS selama momentum Ramadan dan Lebaran. BCA berkomitmen memberikan layanan terbaik untuk memenuhi kebutuhan nasabah dalam bertransaksi non tunai," tuturnya.
Ke depan pihaknya juga berharap volume transaksi QRIS BCA akan terus bertumbuh, selaras dengan peningkatan aktivitas transaksi masyarakat dengan menggunakan QRIS.
Baca Juga: Bank Indonesia Uji Coba QRIS Tap NFC di Bus Damri
Selanjutnya: Tertekan Outflow Asing, IHSG Melorot 1,81% Pekan Ini
Menarik Dibaca: Ekspansi Klinik Gigi Damessa Terus Berlanjut dengan Pembukaan Cabang Baru
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News