kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45899,81   -26,92   -2.90%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lebaran datang, kredit bank turun Rp 2,55 triliun


Rabu, 22 September 2010 / 10:17 WIB
Lebaran datang, kredit bank turun Rp 2,55 triliun


Reporter: Ruisa Khoiriyah | Editor: Edy Can

JAKARTA. Libur Lebaran mempengaruhi laju penyaluran kredit. Data Bank Indonesia (BI) terbaru mencatat, selama kurun waktu pasca Lebaran, penyaluran kredit rupiah bank turun sebesar Rp 2,55 triliun.

Namun, penurunan ini masih ditambal oleh penyaluran kredit valuta asing yang naik sebesar Rp 1,78 triliun. Sehingga secara total, kredit perbankan selama rentang laporan 14 September hingga 17 September tercatat menurun Rp 770 miliar. Dengan demikian, posisi outstanding penyaluran kredit sampai pekan lalu adalah sebesar Rp 1.631,25 triliun. Dengan pertumbuhan kredit tahunan adalah sebesar 20,35% atau tumbuh 14,06% bila dihitung sejak awal tahun (year to date).

Kepala Biro Humas BI Difi A. Johansyah menuturkan, porsi terbesar penurunan penyaluran kredit adalah untuk jenis kredit berdenomasi rupiah. "Kredit berjenis rupiah selama periode laporan turun sebesar Rp 2,55 triliun. Sedangkan kredit valas tercatat naik Rp 1,78 triliun, sehingga agregat keseluruhan kredit turun Rp 0,77 triliun," ujarnya dalam surat elektronik yang diterima KONTAN, Rabu (22/9).

Dengan demikian, selama tahun 2010 hingga September ini, kredit perbankan sudah tersalur sebesar Rp 201,05 triliun. Kredit berjenis rupiah sampai pekan lalu mencatat pertumbuhan sebesar 21,06%, sedangkan porsi kredit valas sebesar 16,22%. "Penurunan kredit pada pekan laporan ini terkait dengan menurunnya aktivitas bisnis masyarakat pasca hari Raya, juga penurunan permintaan masyarakat terhadap kredit," imbuh Difi.

Kelompok bank asing dan bank daerah tercatat sebagai kelompok bank yang masih mencatatkan pertumbuhan kredit pasca Lebaran yakni masing-masing sebesar Rp 1,28 triliun dan Rp 0,02 triliun. Adapun tiga kelompok bank lainnya yakni kelompok bank swasta, persero atau pelat merah, dan kelompok bank campuran penyaluran kreditnya terkontraksi alias menurun. Kelompok bank swasta tercatat sebagai kelompok bank dengan penurunan penyaluran kredit terbesar yakni mencapai Rp 2,3 triliun.

Difi menambahkan, untuk penyaluran kredit valas, kelompok bank pelat merah tercatat dengan pertumbuhan terbesar yaitu mencapai Rp 750 miliar. Bank-bank asing, campuran, dan swasta juga masih mencatat penyaluran kredit valas meski tidak sebesar bank persero selama periode laporan. Sedangkan kelompok bank daerah alias BPD menjadi satu-satunya kelompok bank yang tidak menyalurkan kredit valas di periode yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×