Reporter: Issa Almawadi | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank OCBC NISP optimistis layanan electronic banking (e-banking) bakal tumbuh tinggi di semester dua mendatang. Adanya beberapa momen besar seperti lebaran dan natal, menjadi salah satu faktor pendorongnya.
Hal tersebut diakui Budi Satria, Sekretaris Perusahaan BRI dan Andreas Kurniawan, Division Head Consumer Strategy & Marketing E-Channel OCBC NISP kepada KONTAN, Selasa (23/6). "Semester dua akan tumbuh lebih kencang karena adanya liburan panjang lebaran dan akhir tahun," tuturnya.
Budi juga bilang, pertumbuhan e-banking BRI bakal didukung juga melalui pelengkapan fitur ATM dan penambahan jaringan ATM. Keyakinan BRI juga tidak lepas dari realisasi e-banking di kuartal I lalu.
Per Maret, layanan e-banking BRI rata-rata tumbuh 45% dengan pertumbuhan paling tinggi ada pada jumlah transaksi internet banking sebesar 95% dengan jumlah transaksi 21 juta. Adapun keseluruhan jumlah transaksi e-banking BRI melalui channel ATM, mobile banking, dan internet banking mencapai 442 juta transaksi.
Sementara nilai total transaksi e-banking BRI meningkat rata-rata 110% dari Rp 237,1 triliun menjadi Rp 284,9 triliun dengan peningkatan terbesar dari internet banking Rp 34,4 triliun, meskipun nilai transaksi masih didominasi ATM enilai Rp 230,9 triliun.
Senada, Andreas juga meyakini pertumbuhan e-banking bakal melesat di semester dua. "Terutama mendekati dan selama liburan lebaran dan akhir tahun," terang Andreas. Andreas memperkirakan, di periode itu akan ada peningkatan antara 25%-35% dari bulan-bulan lainnya.
Selain itu, Andreas juga semakin optimis karena OCBC NISP banyak promo usage seperti Press and Win, dan top up pulsa. Saat ini, rata-rata transaksi e-banking di OCBC NISP mencapai Rp 600 miliar sampai Rp 700 miliar per bulan. Dari jumlah itu, kisaran transaksi mencapai 1,4 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News