Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
Adapun, bank berlogo 46 ini mengatakan sektor yang menyumbang NPL paling tinggi berada pada sektor perdagangan, hotel dan restoran. "Namun secara kolektibilitas, sektor konstruksi yang saat ini menjadi perhatian utama kami," terangnya.
Pihaknya meyakini, sampai dengan akhir tahun NPL UMKM bakal melandai hingga ke bawah 2,3%.
Di samping itu, segmen UMKM BNI juga masih menunjukkan pertumbuhan yang signifikan yaitu tumbuh 21% secara yoy per Agustus 2019. Ke depan, pihaknya akan menjaga laju pertumbuhan tersebut.
Baca Juga: Dana kelolaan wealth management Bank Mandiri tembus Rp 202 triliun hingga Agustus
Salah satu caranya, dengan fokus ekspansi melalui supply chain financing debitur mitra korporasi, pemanfaatan program pemerintah serta pengembangan teknologi digital melalui kerjasama strategis.
Sebagai tambahan informasi saja, per Juni 2019 OJK mencatat mayoritas kredit UMKM masuk ke sektor perdagangan, dengan realisasi mencapai Rp 522 triliun atau tumbuh 8,62%. Sektor perdagangan sendiri memiliki NPL sebesar 3,79% turun dari Juni 2018 yang mencapai 4,02%.
Meski begitu, sektor UMKM dengan NPL tertinggi dipegang oleh sektor konstruksi dengan rasio NPL sebesar 7,5%. Menurun dari tahun sebelumnya 9,5%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News