Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 telah mempercepat implementasi digitalisasi produk keuangan. Tak mau ketinggalan, perbankan melalui anak perusahaan yang bergerak pada modal ventura tengah mengincar fintech yang menjalankan bisnis wealth management dan asuransi atau insurtech.
Direktur Konsumer PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Handayani mengakui bakal melihat fintech wealth management dan insurtech. Ia mengaku pandemi telah membuat masyarakat sadar akan pentingnya berinvestasi dan kesehatan.
Baca Juga: Perbankan yakin penyaluran KPR masih bisa tumbuh hingga akhir tahun, ini alasannya
“Sedang kita cari insrutech dan wealth management, yang bisa support kita. Bisa kita lihat sekarang, mass affluent mereka sudah concern bagaimana mereka tumbuhkan wealth-nya dengan cara yang baik. Ini diperlukan. Pandemi juga menjadikan orang-orang melek asuransi dan sadar akan kesehatan jadi semakin lebih aware,” ujar Handayani pada Selasa (21/7).
BRI lewat BRI Ventures telah melakukan investasi kepada 6 fintech yang bergerak pada pembayaran, peer to peer lending, aggregator kredit, dan remintansi. Portofolio BRI Ventures adalah yakni LinkAja, Ayopop, TaniHub, Modalku, Investree, Nium.
Kendati demikian, BRI Ventures tengah mengumpulkan dana investasi senilai Rp 300 miliar dari para investor institusi baik swasta maupun BUMN. Chief Executive Officer (CEO) BRI Ventures Nicko Widjaja menyatakan dana tersebut bakal digunakan untuk berinvestasi pada 10 hingga 15 entitas UMKM rintisan berbasis teknologi atau biasa disebut startup.
Kumpulan dana yang bertajuk Dana Ventura Sembrani Nusantara bakal membidik lima sektor dengan sebutan EARTH, yaitu sektor pendidikan, agro-maritim, ritel, transportasi dan Kesehatan di seluruh Indonesia. Hal ini berbeda dengan kebiasaan BRI Ventures yang fokus berinvestasi pada fintech guna mendukung bisnis induk perusahaan Bank BRI.
Baca Juga: Sah, DPRD Banten beri restu aksi pemprov untuk suntik modal ke Bank Banten
“Kehadiran Dana Ventura Sembrani Nusantara diharapkan mampu mengakselerasi ekspansi startup lokal dengan menghadirkan produk atau jasa yang berbasis digital baik secara online maupun offline. Pendanaan akan difokuskan untuk seed-growth stage yang terdiri dari seed funding dan pendanaan awal Seri A,” papar Nicko.