kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Perbankan yakin penyaluran KPR masih bisa tumbuh hingga akhir tahun, ini alasannya


Selasa, 21 Juli 2020 / 19:33 WIB
Perbankan yakin penyaluran KPR masih bisa tumbuh hingga akhir tahun, ini alasannya
ILUSTRASI. Petugas keamanan melayani nasabah di Bank Cimb Niaga Jakarta, Senin (18/11). Sejumlah bank masih yakin KPR bisa tumbuh hingga akhir tahun./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/18/11/2019.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) sudah mulai bergerak naik sejak Juni 2020 setelah tiga bulan sebelumnya tidak bergerak karena kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Oleh karena itu, sejumlah bank optimis kredit konsumsi yang satu ini akan mengalami pertumbuhan positif hingga akhir tahun.

CIMB Niaga contohnya, memasuki bulan Juni mendapatkan banyak permintaan pengajuan KPR dengan total booking sebesar Rp 600 miliar sepanjang satu bulan itu. Dengan mulai bergeraknya permintaan itu, bank ini meyakini penyaluran KPR di semester II ini akan bergerak naik.

Baca Juga: Tren penurunan suku bunga acuan bisa jadi katalis bagi BBRI di sisa tahun 2020

Mortgage & Indirect Auto Business Head CIMB Niaga Heintje Mogi mengakui bahwa dampak pandemi Covid-19 terhadap penyaluran KPR perseroan sangat besar. KPR bank ini masih berhasil tumbuh sepanjang semester I lebih karena ditopang tingginya booking yang didapat di kuartal I setelah program-program yang dilaksanakan di akhir tahun lalu.

Per Juni 2020, CIMB Niaga mencatatkan outstanding KPR sebesar Rp 34,61 triliun. Itu tumbuh 2,6% atau senilai Rp 881 miliar dari akhir tahun lalu dan tumbuh 9% dibandingkan periode yang sama tahun 2019. "Ini murni ditopang penjualan developer pada kuartal IV tahun lalu. Kalau tahun ini secara riil penjualan properti sudah turun 50% lebih," jelas Heintje pada Kontan.co.id, Selasa (21/7).

Selama masa PSBB, CIMB lebih fokus melakukan webinar dengan developer dan aktif melakukan komunikasi kepada nasabah eksisting yang diharapkan akan melakukan booking KPR di semester II ini, apalagi setelah pelonggaran PSBB.

Heintje bilang, fokus utama CIMB adalah menjalin komunikasi dan kerjasama dengan developer dibanding melakukan pemasaran sendiri. Sebab percuma saja jika developer tidak menghasilkan penjualan.

Baca Juga: Layanan digital jadi solusi mendorong bisnis remitansi perbankan

Hingga akhir tahun, CIMB Niaga menargetkan penyaluran KPR tumbuh 8%. Namun menurut Heitje pribadi bisa tumbuh 5%-6% saja tahun ini sudah sangat bagus mengingat besarnya tekanan yang terjadi di kuartal II. Bank ini masih tetap fokus menyasar ticket size sekitar Rp 800 juta ke bawah.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×