kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Lewat insentif regulator dan inisiatif digital, bankir yakin KPR tahun ini bertumbuh


Senin, 01 Februari 2021 / 19:14 WIB
Lewat insentif regulator dan inisiatif digital, bankir yakin KPR tahun ini bertumbuh
ILUSTRASI. Antrean nasabah di?kantor cabang Bank Mandiri, Tangerang Selatan, Selasa (29/12). ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/29/12/2020.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permintaan kredit baru di tengah pandemi kian menciut. Walhasil bank pun harus putar otak untuk mendongkrak permintaan kredit, tanpa terkecuali di segmen konsumer khususnya kredit pemilikan rumah (KPR). Bukan cuma dari sisi perbankan saja, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun ikut turun tangan. 

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menerangkan pihaknya akan memberikan relaksasi aturan penyaluran pembiayaan untuk beberapa sektor. Nah, properti menjadi salah satu sektor yang dimaksud. 

Dia menjelaskan di sektor properti masih bisa diberikan relaksasi penyaluran kredit, terutama untuk perumahan dengan harga murah. Keringanan berupa penurunan batas maksimum pemberian kredit (BMPK) dan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) masih bisa diturunkan secara temporer.

Baca Juga: Ini klarifikasi BP Jamsostek soal isu trading saham hingga gunakan reksadana tunggal

Perbankan pun merespon positif rencana tersebut. Sekretaris Perusahaan PT Bank Mandiri Tbk Rudi As Atturidha mengatakan hal itu tentu akan memberi gairah di pasar. Sekaligus bisa memberikan ruang yang lebih bagi bank, untuk menggerakkan serta meningkatkan permintaan kredit di masyarakat. 

"Terkait rencana pemberian relaksasi kredit di sektor properti berupa penurunan BNPK dan ATMR, kami tentu menyambut baik rencana tersebut," ujarnya, Jumat (29/1) lalu. 

Di sisi lain, Rudi juga menjelaskan bahwa sampai akhir tahun lalu realisasi KPR bank Mandiri masih cukup stabil. Meski begitu, merujuk pada laporan keuangan perseroan, akhir 2020 lalu realisasi KPR memang terkontraksi -1,6% secara year on year (yoy) menjadi Rp 43,5 triliun. 

Walau begitu, Rudi memastikan dengan adanya stimulus dari OJK dan potensi pemulihan ekonomi. Tahun 2021 pertumbuhan KPR bisa naik, kendati hanya di level satu digit saja.

Baca Juga: Kredit perbankan terkontraksi 2,41% selama tahun lalu

Sementara itu, sang penguasa pasar KPR yaitu PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) punya langkah untuk mendorong KPR yakni memanfaatkan digital. Salah satunya adalah dalam pengajuan KPR BTN yang bisa dilakukan secara daring, termasuk pemilihan lokasi dan bayar tanda jadi. Lewat cara ini proses kredit dan verifikasi data bisa lebih cepat. 

Beberapa program promosi juga digalakkan secara daring. Antara lain dengan menerima potongan atau diskon provisi 50% dan bebas biaya administrasi. 



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×