kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Lewat insentif regulator dan inisiatif digital, bankir yakin KPR tahun ini bertumbuh


Senin, 01 Februari 2021 / 19:14 WIB
Lewat insentif regulator dan inisiatif digital, bankir yakin KPR tahun ini bertumbuh
ILUSTRASI. Antrean nasabah di?kantor cabang Bank Mandiri, Tangerang Selatan, Selasa (29/12). ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/29/12/2020.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permintaan kredit baru di tengah pandemi kian menciut. Walhasil bank pun harus putar otak untuk mendongkrak permintaan kredit, tanpa terkecuali di segmen konsumer khususnya kredit pemilikan rumah (KPR). Bukan cuma dari sisi perbankan saja, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun ikut turun tangan. 

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menerangkan pihaknya akan memberikan relaksasi aturan penyaluran pembiayaan untuk beberapa sektor. Nah, properti menjadi salah satu sektor yang dimaksud. 

Dia menjelaskan di sektor properti masih bisa diberikan relaksasi penyaluran kredit, terutama untuk perumahan dengan harga murah. Keringanan berupa penurunan batas maksimum pemberian kredit (BMPK) dan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) masih bisa diturunkan secara temporer.

Baca Juga: Ini klarifikasi BP Jamsostek soal isu trading saham hingga gunakan reksadana tunggal

Perbankan pun merespon positif rencana tersebut. Sekretaris Perusahaan PT Bank Mandiri Tbk Rudi As Atturidha mengatakan hal itu tentu akan memberi gairah di pasar. Sekaligus bisa memberikan ruang yang lebih bagi bank, untuk menggerakkan serta meningkatkan permintaan kredit di masyarakat. 

"Terkait rencana pemberian relaksasi kredit di sektor properti berupa penurunan BNPK dan ATMR, kami tentu menyambut baik rencana tersebut," ujarnya, Jumat (29/1) lalu. 

Di sisi lain, Rudi juga menjelaskan bahwa sampai akhir tahun lalu realisasi KPR bank Mandiri masih cukup stabil. Meski begitu, merujuk pada laporan keuangan perseroan, akhir 2020 lalu realisasi KPR memang terkontraksi -1,6% secara year on year (yoy) menjadi Rp 43,5 triliun. 

Walau begitu, Rudi memastikan dengan adanya stimulus dari OJK dan potensi pemulihan ekonomi. Tahun 2021 pertumbuhan KPR bisa naik, kendati hanya di level satu digit saja.

Baca Juga: Kredit perbankan terkontraksi 2,41% selama tahun lalu

Sementara itu, sang penguasa pasar KPR yaitu PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) punya langkah untuk mendorong KPR yakni memanfaatkan digital. Salah satunya adalah dalam pengajuan KPR BTN yang bisa dilakukan secara daring, termasuk pemilihan lokasi dan bayar tanda jadi. Lewat cara ini proses kredit dan verifikasi data bisa lebih cepat. 

Beberapa program promosi juga digalakkan secara daring. Antara lain dengan menerima potongan atau diskon provisi 50% dan bebas biaya administrasi. 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×