Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berkomitmen memberdayakan Purna Pekerja Migran Indonesia (PMI) Perempuan untuk bangkit, terutama di tengah situasi pandemi Covid-19.
Lantaran pekerja migran rentan terdampak oleh pemotongan upah, pemutusan hubungan kerja, sampai pengetatan mobilitas akibat pandemi. BNI memberikan pembiayaan terintegrasi melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk Srikandi Purna PMI yang telah membangun perekonomian dan menyumbang devisa bagi Indonesia.
Hal ini tak terlepas dari data Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mencatat sepanjang 2020 jumlah penempatan PMI sebanyak 113.173 orang.
Dilihat dari segi jenis kelamin, penempatan jumlah PMI periode 2020 sebagian besar merupakan perempuan, di mana terdiri dari 90.500 perempuan dan 22.673 lainnya merupakan laki-laki.
Baca Juga: PPKM darurat, ini jadwal jam buka bank BNI, BRI, BTN, Mandiri, dan BCA
Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati mengatakan, setelah mengikuti pelatihan dan pendampingan dari BNI, para purna PMI yang baru merintis usaha dapat mengajukan pinjaman KUR Super Mikro, Mikro, dan KUR Kecil tanpa jaminan.
Sementara bagi para Purna PMI yang telah memiliki usaha dan berjalan dalam 6 bulan lamanya, dapat memperoleh modal usaha dari BNI dengan plafon sampai Rp500 juta.
“Plafon pinjaman Super Mikro sampai dengan Rp10 juta, sedangkan Mikro di atas Rp10 juta sampai Rp 50 juta. Sementara KUR Kecil dengan plafon antara Rp 50 juta hingga 500 juta,” tuturnya dalam pernyataan tertulis pada Minggu (4/7).
Adi Sulistyowati yang akrab disapa dengan Susi menerangkan, persyaratan pengajuan KUR BNI bagi purna PMI sangatlah mudah, cukup dengan melampirkan bukti pelatihan atau pendampingan serta izin usaha dari kelurahan, dan identitas diri, apabila dinilai layak/eligible, maka pinjaman dapat segera diproses.
"Sebagai salah satu dari Srikandi BNI, saya berharap dukungan ini dapat turut memajukan Perempuan Indonesia termasuk para PMI dan purna PMI. PMI dan purna PMI merupakan sekumpulan perempuan hebat yang layak disebut pahlawan tidak hanya bagi keluarga melainkan juga untuk negara. Srikandi BNI berkomitmen untuk menjadi ‘support system’ bagi sesama perempuan Indonesia yang tetap bekerja dan berkarya di tengah pandemi Covid-19," ujar Susi.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengungkapkan, PMI/Purna PMI bukan hanya penyumbang devisa bagi Indonesia, melainkan juga segmen usaha pencipta lapangan kerja bagi bangsa.
Karenanya, purna PMI disarankan untuk bangkit dan semangat dalam membaca peluang bisnis di kala pandemi, terutama memperoleh tambahan modal usaha melalui BNI.
“Saya harap teman-teman PMI tetap bangkit di saat-saat sulit. Kita bangun usaha agar kita menjadi pengusaha yang bermanfaat. Together with BNI, we can do it,” paparnya.
Menurut Sandiaga, PMI/Purna PMI Hong Kong memiliki etos kerja yang tinggi, sehingga memiliki daya tahan di waktu-waktu sulit seperti krisis atau pandemi.
Baca Juga: Kurs dollar-rupiah di BNI hari ini Jumat 2 Juli 2021, intip sebelum tukar valas
“Saya bisa melihat teman-teman PMI ini luar biasa etos kerja di sana, bagaimana banting tulang dari siang sampai malam. Saya juga dulu pernah melalui krisis dan kena PHK, namun inilah titik balik saya,” ujar Sandiaga.
Untuk diketahui, hingga Mei 2021, BNI telah menyalurkan KUR PMI sebesar Rp12,77 miliar dengan penyaluran untuk PMI Hong Kong sebesar Rp3,89 Miliar atau 30% dari total penyaluran.
Selain pembiayaan, BNI juga mendorong para purna PMI untuk menjadi Agen46 sehingga dapat memberikan tambahan penghasilan untuk mereka. Sementara bagi rekan-rekan yang masih aktif sebagai PMI, bisa mendapatkan penghasilan tambahan dengan menjadi Agen Digital BNI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News