kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Likuiditas melimpah saat pandemi, begini upaya perbankan jalankan fungsi intermediasi


Minggu, 04 Juli 2021 / 16:55 WIB
Likuiditas melimpah saat pandemi, begini upaya perbankan jalankan fungsi intermediasi
ILUSTRASI. Logo-logo bank BUMN atau?Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) terlihat di mesin ATM?perbankan di Tangerang Selatan, Jumat (25/6/2021).


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Aestika menambahkan, tantangan utama industri perbankan bukanlah pada likuiditas namun pada penyaluran kredit. Penyaluran kredit masih lemah akibat aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat menjadi terbatas akibat pandemi. 

“Salah satu upaya BRI dalam mengakselerasi penyaluran kredit diantaranya dengan menyalurkan bantuan stimulus pemerintah. Harapannya, dengan adanya stimulus tersebut masyarakat kembali memiliki daya beli dan konsumsi sehingga akan menggerakkan perekonomian nasional,” tambah dia. 

Direktur Treasury dan International Bank BNI Henry Panjaitan bilang RIM BNI saat ini berada pada posisi yang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh BI. Kondisi ini sejalan dengan kebijakan BNI yang terus berupaya peningkatan dana murah atau CASA melalui peningkatan transaksional dengan nasabah.

“Juga lewat ekspansi kredit yang prudent selama masa pandemi. Adapun Upaya BNI dalam mengoptimalkan likuiditas adalah melalui ekspansi kredit pada sektor yang mendorong pertumbuhan ekonomi nasional terutama kepada nasabah UMKM yang berorientasi ekspor dan nasabah-nasabah top-tier pilihan dengan tetap memperhatikan kualitas kredit,” paparnya kepada Kontan.co.id. 

Baca Juga: PPKM darurat, CIMB Niaga optimalkan pemasaran virtual demi menggenjot kredit konsumsi

Sedangkan Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi As Aturridha menyebut kondisi RIM Bank Mandiri saat ini berada dalam batasan yang ditetapkan Bank Indonesia dan terus menunjukkan tren yang positif. Tercatat posisi RIM Bank Mandiri berada di level 79,20% hingga Maret 2021. Angka ini menurun 13,49% dari periode setahun sebelumnya.

“Hal ini terutama disebabkan adanya pertumbuhan kredit yang lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Sampai dengan akhir tahun ini, kondisi RIM kami proyeksikan akan meningkat seiring dengan peningkatan pencairan kredit,” kata Rudi kepada Kontan.co.id. 

Dia melanjutkan, Bank Mandiri akan tetap menyalurkan kredit secara maksimal dengan menjalankan prinsip kehati-hatian pada sektor yang memiliki prospek baik serta memiliki recovery yang relatif cepat dari dampak pandemi Covid-19.

Baca Juga: Cermat Cari Momentum untuk Pindahkan KPR

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×