kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PPKM darurat, CIMB Niaga optimalkan pemasaran virtual demi menggenjot kredit konsumsi


Minggu, 04 Juli 2021 / 14:45 WIB
PPKM darurat, CIMB Niaga optimalkan pemasaran virtual demi menggenjot kredit konsumsi
ILUSTRASI. Nasabah melakukan setoran tunai tanpa kartu menggunakan OCTO Mobile di mesin Tarik Setor Tunai yang tersedia di Digital Lounge at Home CIMB Niaga, Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (20/5/2021).


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki masa penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat mulai 3-20 Juli 2021, perbankan mengoptimalkan bisnis yang masih bisa tumbuh di tengah pengetatan mobilitas. PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) misalnya akan mengoptimalkan kredit konsumsi dengan mengoptimalkan layanan secara digital. 

Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan menilai, kebijakan pembatasan sosial akan mempengaruhi pertumbuhan kredit konsumer. Padahal dia melihat saat ini telah terjadi pemulihan untuk berbagai produk kredit pemilikan rumah (KPR) yang sebesar 6% year on year (yoy), kredit kendaraan bermotor (KKB) naik 15% yoy, dan kartu kredit turun 2% yoy di Mei 2021.

“Namun pasar Indonesia masih cukup luas untuk diambil. Kartu kredit pasti akan terus tertekan mungkin semakin parah. KPR bisa juga terganggu karena masyarakat tidak bebas untuk melihat properti yang mau dibeli, begitu juga dengan KKB,” ujar Lani kepada Kontan.co.id pada pekan lalu. 

Namun dia menilai, optimalisasi KPR dan KKB masih bisa dilakukan dengan penjualan secara virtual. CIMB Niaga juga menyederhanakan proses agar nasabah semakin nyaman meski ada pembatasan. 

Baca Juga: Bank Berharap Dana Tebal dari Nasabah Rekening Digital

Lani juga melihat berbagai produk wealth management masih bisa lebih stabil. Hal ini seiring dengan nasabah makin sadar investasi dan optimalnya layanan digital OctoMobile terutama untuk valuta asing (valas), reksadana dan obligasi.

Berdasarkan analisis uang beredar Bank Indonesia, kredit modal kerja tercatat masih kontraksi 1,9% yoy menjadi Rp 2.466,8 triliun per Mei 2021. Kredit investasi turun 3,2% yoy menjadi Rp 1.432,0 triliun dan kredit konsumsi tumbuh 1,3% yoy menjadi Rp 1.613,4 triliun. 

Baca Juga: PPKM Darurat bakal menekan bisnis kartu kredit, begini strategi perbankan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×