Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) akhirnya berhasil menekan rasio loan to deposit ratio (LDR). Posisinya turun dari 105,4% pada semester I-2013 menjadi 95,1% pada akhir 2013.
Usaha menekan LDR ini berimbas pada bunga yang diberikan Bank Danamon. Asumsinya, pemberian bunga deposito lebih banyak, dan pendapatan dari bunga kredit lebih sedikit. "Pada saat menurunkan LDR, lebih ditekankan pada meningkatkan pendanaan. Jadi usahanya dua-tiga kali lipat. Tentu berdampak pada beban bunga," ujar Direktur Keuangan Bank Danamon Vera Eve Lim di Gedung Danamon, Jakarta, Rabu (12/2).
Ujungnya, beban operasional perseroan pada tahun lalu juga meningkat menjadi 10%, yang juga disebabkan oleh sewa gedung dan tenaga kerja. Manajemen Bank Danamon menilai, pertumbuhan biaya operasional ini cukup rendah dan masih wajar.
Vera menambahkan, kenaikan biaya operasional salah satunya disebabkan suku bunga acuan (BI rate) yang naik. Namun, LDR di tingkat 95,1% membuat likuiditas Bank Danamon lebih baik.
Dengan demikian, rasio kecukupan modal Danamon (CAR) konsolidasi berada pada posisi 17,9% dan CAR stand alone berada pada posisi 17,5%. "Selain itu, return of average asset Danamon berada pada posisi 2,5% dan return on average equity berada pada posisi 14,5% pada akhir 2013," jelas Vera.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News