Reporter: Nadya Zahira | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Fintek Karya Nusantara (LinkAja), penyedia jasa pembayaran berbasis server, mencatat total transaksi QRIS mencapai 20 juta transaksi dalam setahun, dengan rata-rata transaksi bulanan sebesar 2 juta transaksi.
Chief Executive Officer LinkAja Yogi Rizkian Bahar mengatakan bahwa LinkAja mampu mempertahankan pertumbuhan transaksi QRIS secara keseluruhan hingga hampir 50% di tahun 2024.
Baca Juga: LinkAja Sebut Pertumbuhan Repayment oleh Nasabah Rekanan BNPL Naik 30% YoY
Ia menyebutkan bahwa sektor QRIS yang paling dominan berasal dari ritel, seperti pembelanjaan fisik/offline di minimarket dan supermarket, pembelanjaan online di e-commerce, pembelian bahan bakar dan gas, serta transaksi non-profit berupa donasi keagamaan.
“Hal ini juga diikuti dengan peningkatan jumlah pengguna dan merchant yang terdaftar secara resmi di platform LinkAja,” kata Yogi dalam keterangan resmi, Rabu (26/2/2025).
Lebih lanjut, Yogi menuturkan bahwa sebagai cerminan dari meningkatnya peralihan tren pembayaran tunai ke non-tunai, QRIS menjadi ekosistem yang terus dikembangkan oleh LinkAja karena mempermudah transaksi keuangan masyarakat.
“Oleh karena itu, kami terus berkomitmen untuk menjaga kredibilitas merchant yang terdaftar maupun pelanggan LinkAja, agar tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab,” ujarnya.
Pada tahun ini, LinkAja akan fokus meningkatkan kerja sama dengan merchant dengan menghadirkan layanan keuangan sehari-hari, mulai dari pembayaran transportasi umum, belanja online, investasi, hingga kebutuhan B2B yang mencakup wilayah pelosok.
Baca Juga: Jumlah Transaksi QRIS Dompet Digital Semakin Tebal
Dari aspek merchant, Yogi menyebutkan bahwa hingga saat ini terdapat lebih dari 3 juta merchant terdaftar di LinkAja, yang berkontribusi hampir 30% terhadap pertumbuhan transaksi secara keseluruhan.
Sejak 2023, LinkAja telah menyesuaikan fokus bisnisnya menjadi model B2B2C, dengan prioritas utama pada pemberdayaan merchant, terutama pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia.
“Melihat pentingnya peran merchant dalam transaksi QRIS, LinkAja akan berfokus pada strategi peningkatan keterlibatan pengguna melalui inovasi layanan, integrasi teknologi, serta kemitraan dengan merchant,” jelasnya.
Saat ini, LinkAja telah menjalin kerja sama dengan berbagai mitra, termasuk merchant dan aggregator. Selain itu, LinkAja juga aktif bekerja sama dengan regulator dan asosiasi, seperti Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia.
Sementara itu, LinkAja Syariah juga mencatatkan pertumbuhan signifikan di tahun 2024.
Pendapatan LinkAja Syariah meningkat 206% secara tahunan (YoY), dengan rata-rata pengguna aktif bulanan (MAU) naik hampir 20% YoY.
Baca Juga: LinkAja Targetkan Peningkatan Transaksi QRIS dan Pengguna Sebesar 10% pada 2025
Sepanjang 2024, total volume transaksi LinkAja Syariah mencapai hampir 2 juta transaksi, termasuk transaksi QRIS.
LinkAja berencana terus mengembangkan LinkAja Syariah sebagai penyumbang utama pertumbuhan transaksi QRIS.
“Menyambut bulan Ramadhan, kami berkomitmen untuk meningkatkan fitur layanan LinkAja Syariah. Syariah kini bukan sekadar tren, tetapi telah menjadi gaya hidup yang diamalkan masyarakat dengan prinsip syariah,” ujarnya.
Ke depan, LinkAja akan menggenjot transaksi QRIS melalui peningkatan jumlah pengguna terdaftar, akuisisi merchant berkualitas, memperkuat pengalaman pengguna, serta mengadakan berbagai kampanye dan program khusus bagi pengguna individu dan merchant.
Selanjutnya: Rasio Pembayaran Bunga Utang Tinggi, Ruang APBN untuk Pelayanan Publik Jadi Terbatas
Menarik Dibaca: Gula pada Makanan dan Minuman Manis Bisa Memperparah Asam Urat! Ini Penjelasannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News