Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kehadiran QRIS Cross-Border atau dikenal juga dengan QRIS antar negara kian diminati, karena kehadirannya telah membantu bagi wisatawan dalam melakukan pembayaran di luar negeri.
Hal ini tercermin dari transaksi yang menggunakan layanan tersebut terus meningkat di sejumlah perbankan.
Ambil contoh PT Bank Central Asia (BCA) yang hingga September 2024 mencatat total volume transaksi QRIS Cross Border yang diproses sistem BCA meningkat 187% dibanding dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Sementara, untuk nilai transaksi mencapai Rp 165 miliar meningkat 151% YoY.
Direktur BCA Santoso menyampaikan, BCA telah berekspansi melalui fitur QRIS cross border di myBCA dan BCA mobile sebagai bagian dari upaya memenuhi kebutuhan nasabah untuk bertransaksi di luar negeri.
"Saat ini, negara yang bisa mendukung transaksi QRIS Cross Border ini adalah Thailand, Malaysia, dan Singapura," kata Santoso kepada kontan.co.id, Senin (14/10).
Baca Juga: Transaksi QRIS Antarnegara Semakin Ramai
Adapun, BCA telah menyesuaikan limit untuk melakukan transaksi harian QRIS pembayaran gabungan mencapai Rp 25.000.000 yang sebelumnya mengikuti limit harian Kartu Debit.
"Ke depan, BCA senantiasa berkomitmen untuk memperkuat ekosistem finansial serta memodernisasi infrastruktur teknologi informasi yang dimiliki dalam mendukung keandalan dan keamanan berbagai layanan perbankan transaksi digital," imbuh Santoso.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) juga mencatatkan nominal transaksi QRIS Crossborder di merchant BNI telah mencapai pertumbuhan 1.589% per September 2024 dibandingkan periode yang sama di tahun 2023.
Head of Division Retail Digital Product and Partnership BNI, Mesah Roni Ginting menyampaikan, berdasarkan riwayat transaksi di tahun 2024, nominal transaksi cross border didominasi oleh Malaysia (78%), Singapura (12%) dan Thailand (10%).
“Adopsi transaksi QRIS cross border diproyeksikan terus meningkat seiring dengan perluasan akseptasi transaksi di negara seperti Jepang, Korea Selatan, China, Uni Emirat Arab, dan lain-lain,” kata Roni.
Kedepan, Roni pun menargetkan untuk QRIS cross-border jumlah transaksi yang dilakukan oleh di negara akseptasi bisa terus alami peningkatan.
Oleh karena itu, dalam menggenjot transaksi Qris Cross Border perseroan melakukan ekspansi dan perbaikan infrastruktur di sektor pariwisata, kampanye penggunaan QRIS lintas negara di merchant UMKM, dan edukasi kepada nasabah terkait penggunaan transaksi lintas negara menggunakan QRIS.
Di sisi lain, perbedaan regulasi antarnegara, tingkat awareness pembayaran lintas negara menggunakan QRIS belum semasif QRIS domestik, dan Cyber security serta pengamanan data transaksi QRIS cross-border dinilai masih menjadi tantangan dalam penerapan Qris Cross Border ini.
Tak mau kalah, PT Bank CIMB Niaga, yang per Agustus 2024 mencatatkan pengguna QRIS cross border OCTO Mobile meningkat secara signifikan hingga 78% dari tahun 2023.
Adapun dari sisi transaksi juga terus meningkat secara konsisten hingga 23% secara tahunan, terutama pada musim liburan.
Chief of Network & Digital Banking CIMB Niaga Budiman Tanjung mengatakan, perusahaan secara konsisten berpartisipasi dalam inisiatif Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) milik BI. Salah satunya bentuk komitmen CIMB Niaga adalah mendukung program QRIS cross-border.
“Partisipasi CIMB Niaga dalam program ini memudahkan pengguna aplikasi OCTO Mobile untuk melakukan pembayaran menggunakan QRIS di Malaysia, Singapura dan Thailand,” kata Budiman.
Budiman menyebut, Thailand adalah negara dengan transaksi QRIS cross-border terbanyak diikuti dengan Malaysia.
Baca Juga: Kian Diminati, Transaksi QRIS Antar Negara Terus Meningkat
Ia menjelaskan, bahwa CIMB Niaga senantiasa melakukan edukasi kepada para nasabah dan melakukan pengembangan-pengembangan transaksi digital payment serta terus mendukung capaian atas kebijakan BSPI.
Menurutnya, sejumlah kesepakatan dengan negara-negara baru ke depannya akan memberikan lebih banyak kemudahan bagi seluruh pengguna OCTO Mobile untuk berbelanja di berbagai destinasi internasional tanpa perlu menukarkan mata uang asing dan mendapat nilai tukar kurs yang kompetitif.
Belum lama ini, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta mengungkapkan, baik itu transaksi inbound maupun outbond, secara umum meningkat di negara-negara yang sudah bekerjasama. Seperti diketahui, QRIS antar negara kini baru terjalin di Singapura, Thailand, dan Malaysia.
Secara rinci, Fili bilang transaksi paling tinggi terjadi di Malaysia dengan peningkatan hingga 18% secara bulanan, dilanjutkan dengan Singapura yang tumbuh 17% secara bulanan. Sementara, untuk dengan Thailand, transaksi QRIS antar negara hanya tumbuh 1% secara bulanan.
Di sisi lain, Fili bilang masih ada tantangan yang menyebabkan transaksi QRIS cross border belum maksimal digunakan. Terlebih, terkait sosialisasi dengan merchant-merchant yang ada di Indonesia.
Ia bercerita bahwa banyak merchant yang belum mengetahui bahwa turis-turis dari tiga negara tersebut bisa melakukan pembayaran dengan QRIS. Alhasil, ia berpendapat edukasi masih perlu dilakukan terhadap para merchant.
Baca Juga: Transaksi QRIS Antar Negara Meningkat Walau Ada Sejumlah Kendala
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News