Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) tampaknya menjadi berkah bagi PT Fintek Karya Nusantara atau LinkAja. Chief Executive Officer LinkAja Yogi Rizkian Bahar menyebut perusahaannya berhasil mencatatkan pendapatan per pengguna atau average revenue per user (ARPU) tumbuh sebesar 15% sepanjang Desember 2023, jika dibandingkan Desember tahun lalu.
"Terkhusus, selama momen Nataru pada Desember 2023, kami mencatatkan ada pertumbuhan lebih dari 8% pada transaksi pembayaran QRIS, jika dibandingkan bulan sebelumnya," ucapnya kepada Kontan.co.id, Kamis (4/1).
Yogi menambahkan sepanjang momen Nataru, transaksi didominasi dari pembelian pulsa (telco), diikuti dengan transaksi pembayaran layanan ojek online atau ride hailing (Gojek & Grab).
Dia meyakini lonjakan atau tren tersebut juga dipengaruhi kebutuhan pengguna LinkAja dalam perayaan Nataru, yakni adanya kebutuhan untuk berkomunikasi dengan kerabat, transportasi selama berlibur, hingga pengantaran bingkisan hari raya.
Baca Juga: Akseleran Siap Beri Proteksi kepada Lender untuk Hadapi Gagal Bayar
Yogi menerangkan pada Desember 2023, LinkAja mencatatkan pertumbuhan transaksi sebesar lebih dari 4% untuk keseluruhan usecase di LinkAja, jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Di luar itu, khusus untuk transaksi pembayaran merchant offline melalui QRIS, terdapat pertumbuhan lebih dari 8%.
Sementara itu, Yogi menyampaikan LinkAja juga membukukan performa transaksi yang baik sepanjang 2023. Hal itu tercermin dari pertumbuhan positif atas pendapatan rata-rata per pengguna atau ARPU sebesar 48% secara year on year (YoY), jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Melihat pencapaian tersebut, Yogi optimistis perusahaannya mampu mencapai pertumbuhan yang lebih baik pada tahun ini. Untuk mencapai pertumbuhan lebih baik, dia mengatakan pihaknya berusaha mendorong percepatan digitalisasi dan memperluas kerja sama dalam sistem pembayaran untuk meningkatkan inklusi keuangan, memperluas cakupan ekonomi, dan keuangan digital.
Pada 2024, dia bilang LinkAja juga akan terus menerapkan solusi keuangan digital dengan fokus pada kolaborasi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), terutama di dalam ekosistem Telkomsel, Pertamina, dan Himbara (Himpunan Bank Negara).
Mengenai rencana bisnis ke depan, Yogi pun menyampaikan LinkAja akan tetap berpusat pada model bisnis dua sisi (two-sided business model), yaitu B2B2C.
Baca Juga: Sejumlah Fintech Lending Punya Kredit Macet Tinggi, Ini Penyebabnya
Dalam segmen B2C, LinkAja akan memberikan prioritas pada akuisisi pengguna dengan biaya rendah dan retensi pelanggan. Sementara itu, dia bilang pada segmen B2B akan difokuskan pada seluruh rantai nilai dari sisi tradisional maupun digital.
"Ekosistem BUMN tetap menjadi keunggulan kompetitif utama LinkAja, yang mana LinkAja akan mendukung pengembangan infrastruktur pembayaran bersama dengan berbagai lini bisnis BUMN," kata Yogi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News