kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

LinkAja klaim produk PayLater banyak peminat


Jumat, 17 Januari 2020 / 16:22 WIB
LinkAja klaim produk PayLater banyak peminat
ILUSTRASI. Pengunjung melakukan pembayaran Kopi Abah dengan aplikasi LinkAja di Jakarta, Rabu (9/10/2019). Telkomsel berkolaborasi dengan Santri Milenial Center (Simac), melalui pemanfaatan Creative Millennials sebagai salah satu program Corporate Social Responsibil


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku uang elektronik memperluas bisnis, tidak hanya melayani transaksi pembayaran, juga menggarap bisnis pinjaman atau PayLater. Namun regulator mewajibkan uang elektronik meggandeng fintech peer to peer lending untuk menjalankan bisnis yang mirip dengan kartu kredit ini.

PT Fintek Karya Nusantara sebagai pemegang izin operasional uang elektronik LinkAja jalin kerja sama dengan PT FinAccel Digital Indonesia (Krevido) untuk menghadirkan fitur PayLater.

Baca Juga: WeChat Pay masuk pasar, ini strategi LinkAja

“Kita sudah buka dengan partner Kredivo. Cuma paylater ini kita lihat lah, ini kan baru kita luncurkan. Bahkan belum kita umumkan secara resmi, tapi responnya sangat baik. Tapi untuk tahap awal bagus, lumayan yang ambil paylater kami,” ujar Chief Marketing Officer LinkAja Edward K Suwignjo di Jakarta pada Jumat (17/1).

Selain itu, LinkAja juga menjalin kerja sama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri. Edward bilang selain untuk mempercepat proses verifikasi dan validasi identitas pengguna, kolaborasi ini bisa digunakan untuk meningkatkan proses credit scoring PayLater.

“Pasti ada kaitannya, paling penting sebelum kita masuk credit scoring dan profiling, adalah untuk validasi dan verifikasi, ini orang siapa. Itu tahap awal baru limitnya berapa, produk apa yang dikasih apa. Kita pastikan dulu orangnya ada dan benar,” jelas Edward.

Bila ditelisik lebih jauh, Kredivo telah mendapatkan pendanaan dari Telkomsel Mitra Inovasi (TMI) yang merupakan anak perusahaan Telkomsel di bidang strategic investments, bersama MDI Ventures. Kedua perusahaan ini juga berada di bawah naungan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom).

Baca Juga: Cegah pencucian uang dan pendanaan terorisme, LinkAja gandeng Ditjen Dukcapil

Sedangkan LinkAja merupakan anak usaha yang dibentuk dari semangat sinergi nasional PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dan sembilan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya. Telkomsel sendiri merupakan anak perusahaan Telkom yang bergerak di bidang operator telekomunikasi seluler.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×