kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Lippo angkat bicara soal rumor akan pisah dengan OVO


Minggu, 17 November 2019 / 20:21 WIB
Lippo angkat bicara soal rumor akan pisah dengan OVO
ILUSTRASI. A sign of OVO payment is seen at a mall in Jakarta, Indonesia, November 8, 2018. Picture taken November 8, 2018. REUTERS/Beawiharta


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Lippo Group Adrian Suherman membantah rumor yang berkembang bahwa perusahaannya akan berpisah dengan OVO. Menurutnya, rumor tersebut tidak benar dan tidak berdasarkan fakta, dirinya juga menyayangkan adanya pihak-pihak yang membuat rumor semacam itu.

“Saya menegaskan bahwa berita-berita yang mengabarkan bahwa Lippo Group akan meninggalkan dan keluar dari OVO sepenuhnya rumor, sama sekali tidak benar dan tidak berdasarkan fakta. Sebagai pendiri OVO, kami sangat menyayangkan beredarnya rumor yang tidak benar tersebut,” tegas Adrian melalui keterangannya, Minggu (17/10).

Baca Juga: OVO terbuka jalin kemitraan strategis dengan berbagai merchant termasuk Alfamart

Adrian mengatakan bila Lippo Group dan pemegang saham OVO lainnya akan tetap menjadi bagian dari unicorn termuda di Indonesia itu. Adrian juga menjamin bila Lippo Group akan terus mendukung kemajuan OVO guna meningkatkan inklusi keuangan di Tanah Air.

“Bersama para pemegang saham lain, kami tetap merupakan bagian dari OVO dan selalu mendukung kemajuan OVO, yang dalam dua tahun ini telah berkembang pesat menjadi perusahaan fintech e-money Indonesia, yang dapat menjadi kebanggaan nasional,” tuturnya.

Baca Juga: Alfamart: Kerjasama kami dengan OVO berakhir, ya tidak diteruskan

“Kami berkomitmen terus mendukung upaya pemerintah, BI dan OJK untuk meningkatkan inklusi keuangan di Tanah Air,” pungkasnya.

Sebelumnya, muncul kabar yang menyebut bila Lippo Group akan hengkang dari OVO karena tidak kuat lagi menyuntik dana. Kabar tersebut mengatakan bila OVO mengeluarkan biaya US$50 juta (Rp 700 miliar) per bulan. Kabar ini pun langsung dibantah oleh Presiden Direktur PT Visionet Internasional (OVO) Karaniya Dharmasaputra.

Karaniya mengatakan, OVO adalah perusahaan penyedia layanan keuangan digital yang didirikan, dirintis, dan dikembangkan oleh Lippo Group. Saat  ini, para pemegang saham OVO sudah sangat beragam, seiring meningkatnya kinerja OVO, pada dua tahun terakhir. 

Baca Juga: OVO dan Alfamart cerai, mulai 13 November top up OVO tak bisa lagi di Alfamart

“Kami adalah perusahaan independen yang dikelola  oleh manajemen profesional. Mana mungkin OVO berpisah dari pendirinya. OVO fokus perusahaan untuk dorong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia,” tegas dia.

Bahkan dirinya sudah berdiskusi panjang lebar dengan Direktur Lippo Group John Riady, guna mengembangkan OVO ke depan. Menurut Karaniya, beberapa hari terakhir muncul rumor yang sangat merugikan eksistensi OVO dan Lippo Group.

Baca Juga: Bareksa gandeng OVO lakukan uji coba pembayaran reksadana pakai QRIS Code

“Mengenai rumor tersebut, saya justru baru saja  bertemu dan berdiskusi panjang lebar dengan Direktur Lippo Group Pak John Riady. Kami berdiskusi  mengenai pengembangan OVO ke depan. Pak John banyak memberikan masukan dan sangat suportif terhadap berbagai upaya pengembangan bisnis OVO,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×