kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.296.000   12.000   0,53%
  • USD/IDR 16.625   22,00   0,13%
  • IDX 8.166   -3,25   -0,04%
  • KOMPAS100 1.116   1,38   0,12%
  • LQ45 785   -0,49   -0,06%
  • ISSI 290   2,10   0,73%
  • IDX30 411   -1,02   -0,25%
  • IDXHIDIV20 464   1,23   0,27%
  • IDX80 123   0,22   0,18%
  • IDXV30 133   0,73   0,55%
  • IDXQ30 129   0,06   0,05%

LPEI Dorong 2.900 Pelaku UMKM Lakukan Ekspor lewat Desa Devisa


Jumat, 31 Desember 2021 / 19:05 WIB
 LPEI Dorong 2.900 Pelaku UMKM Lakukan Ekspor lewat Desa Devisa


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank terus mendorong pelaku UMKM melakukan ekspor meski di tengah pandemi. Salah satunya lewat program desa devisa yang telah memberikan manfaat kepada lebih dari 2.900 pelaku UMKM.

Program Desa Devisa memberikan pendampingan dan pengembangan kapasitas pelaku usaha berorientasi ekspor. Hingga kini sudah ada 27 desa devisa yang tersebar di seluruh Indonesia. Terbaru, LPEI meluncurkan Desa Devisa yang berlokasi di Kupang guna mengoptimalkan potensi ekspor rumput laut.

“Kami yakini komoditas rumput laut dari Desa Kupang memilliki potensi yang besar dan berharap melalui Desa Devisa ini dapat meningkatkan kapasitas petani, sehingga komoditi ini dapat memenuhi kualitas dan kuantitas yang sesuai standar dan kebutuhan ekspor. Disamping itu, kami tentu ingin keberhasilan program ini akan dapat dinikmati oleh petani dan masyarakat sekitar,” ujar Corporate Secretary LPEI, Agus Windiarto dalam keterangan tertulis pada Jumat (31/12).

Baca Juga: Gandeng Kadin, LPEI Dorong UMKM Asal Jawa Tengah Garap Pasar Global

Program ini dimulai sejak tahun 2019 berbasis pemberdayaan masyarakat ini akan mendorong kemandirian petani melalui rangkaian pelatihan Juga pendampingan serta pemanfaatan jasa konsultasi, sehingga mampu merambah pasar ekspor dengan produk berkualitas yang berdaya saing tinggi.

Tahun 2019 Indonesia Eximbank memulai dengan Kluster Desa Devisa Kakao di Bali. Jembrana menjadi Desa Devisa pertama dengan komoditas unggulan berupa biji kakao yang difermentasi dan di masa pandemi pun masih melakukan ekspor secara mandiri ke Jepang dan Belgia.

Selanjutnya Desa Devisa Kerajinan di Bantul, Yogyakarta dengan produk kerajinannya yang unik dan ramah lingkungan sehingga mampu melakukan ekspor ke negara-negara Eropa.

Hingga Desember 2021, LPEI telah meluncurkan program Desa Devisa di Jawa Barat, Jawa Timur dan Bali, yaitu Desa Devisa Kopi Subang, Desa Devisa Agrowisata Ijen Banyuwangi, Desa Devisa Tenun Gresik, Desa Devisa Garam Kusamba Klungkung dan Desa Devisa Rumput Laut Sidoarjo.

Baca Juga: Dukung Ekspor Nasional, Bank Mandiri Gandeng LPEI Dalam Layanan Transaction Banking

Total penerima manfaat dari program sampai saat ini telah mencapai 2.953 orang petani/penenun/pengrajin dan ke depannya akan terus bertambah. Kesuksesan program Desa Devisa tersebut telah mampu meningkatkan kehidupan ekonomi, sosial dan lingkungan bagi lebih dari 10.000 anggota masyarakat setempat yang terkait dengan pengembangan komoditas dan program Desa Devisa.

Apresiasi juga diberikan oleh Anggota Komisi XI DPR RI Indah Kurnia atas program Desa Devisa LPEI. “Adanya dukungan, bimbingan dan pembinaan dari LPEI, usaha rumput laut di Desa Kupang, Kabupaten Sidoarjo ini mudah-mudahan bisa semakin berkembang,” ujar Indah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×