kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

LPEI Gandeng Pemprov Jawa Timur Rilis 6 Desa Devisa untuk Dorong Ekspor


Kamis, 03 November 2022 / 14:16 WIB
LPEI Gandeng Pemprov Jawa Timur Rilis 6 Desa Devisa untuk Dorong Ekspor
ILUSTRASI. Logo LPEI.foto/KONTAN/Maizal Walfajri


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) terus meningkatkan potensi UMKM pengekspor di daerah. Selain menyalurkan pembiayaan bagi pelaku pengusaha ekspor, LPEI juga menyelenggarakan program Desa Devisa.

Kini, LPEI bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur merilis enam Desa Devisa baru. Selain itu dari sisi pembiayaan UKM di Jawa Timur LPEI telah menyalurkan pembiayaan ekspor sebesar Rp 5,4 Triliun per Juni 2022. 

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indra Parawansa mengaku optimistis akan mampu meningkatkan kinerja ekspor di Jawa Timur khususnya para pelaku UMKM sehingga dalam waktu yang sama juga akan bisa meningkatkan kesejahteraan para pengrajin.

"Kita berharap ini bisa meningkatkan kinerja ekspor dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk LPEI, kami berharap kuota Desa Devisa dapat semakin ditambah. Sebab, secara tidak langsung Desa Devisa sebagai jembatan bagi produk lokal untuk menjadi kunci pertumbuhan ekonomi Jawa Timur bahkan nasional,” ujar Khofifah ujarnya dalam keterangan tertulis pada Kamis (3/11).

Baca Juga: KSSK: Risiko Kredit Perbankan dan Perusahaan Pembiayaan Turun hingga September 2022

Adapun enam Desa Devisa yang diluncurkan tersebut ialah Desa Devisa Tenun Ikat Lamongan, Desa Devisa Batik & Tenun Gedog Margorejo dan Kedungrejo Tuban.

Lalu,  Desa Devisa Klaster Furnitur & Home Décor Bonggol Jati Ngawi, Desa Devisa Klaster Furnitur & Home Décor Kendang Jimbe Blitar, dan Desa Devisa Klaster Rempah - Jahe Pacitan.

Enam Desa Devisa yang diluncurkan kali ini, selanjutnya akan diberikan pendampingan dan pelatihan oleh LPEI dalam rangka mendorong ke enam desa tersebut menembus pasar ekspor.

Selain itu enam desa devisa ini diharapkan dapat menjadi pilot project sebagai percontohan untuk desa lainnya sehingga dapat menjadi daya ungkit untuk maju bersama menjadi desa berorientasi ekspor.

Direktur Pelaksana Bidang Hubungan Kelembagaan LPEI Chesna F. Anwar mengucapkan terima kasih dan mendukung penuh kolaborasi yang senantiasa terjalin antara LPEI dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

“Pada hari ini, LPEI kembali berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang akan bersama-sama mendorong 36 desa yang berada di 6 lokasi di Jawa Timur menjadi Desa #LokalyangMendunia. Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang senantiasa berkolaborasi bersama kami dalam rangka mengembangkan UKM Ekspor,” tegas Chesna F. Anwar.

Lebih lanjut, Chesna F. Anwar juga menyampaikan bahwa Desa Devisa di Jawa Timur adalah yang terbanyak di Indonesia.

Baca Juga: Layanan BSI Mobile Sumbang Pendapatan Berbasis Komisi Rp 173 Miliar Per September

Ia pun menambahkan dengan semangat #LokalyangMendunia, LPEI bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah melaksanakan pelatihan Coaching Program for New Exporter (CPNE) yang melibatkan 604 peserta dan berhasil menciptakan 50 eksportir baru sampai dengan September 2022.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur, Drajat Irawan mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada LPEI atas dukungan yang diberikan melalui berbagai kerja sama yang telah dan tengah dilaksanakan dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

“Besar harapan kami melalui acara ini dapat mengoptimalkan sinergitas yang terjalin dalam rangka peningkatan neraca perdagangan serta mendorong pemulihan ekonomi,” ujar Drajat Irawan.

Selain pengukuhan enam desa devisa baru, LPEI juga turut berpartisipasi sebagai narasumber pada sesi talkshow Strategi Menembus Pasar Ekspor yang dikemas dalam satu rangkaian acara East Java Export Festival.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×