kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

LPS : Per Mei, pembelian surat berharga oleh 10 bank capai Rp 631,3 triliun


Selasa, 17 Juli 2018 / 18:45 WIB
LPS : Per Mei, pembelian surat berharga oleh 10 bank capai Rp 631,3 triliun
ILUSTRASI. Seminar Internasional LPS


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebanyak 10 bank besar mencatat realisasi pembelian surat berharga sampai Mei 2018 sebesar Rp 631,3 triliun. Angka ini tumbuh 7,5% secara tahunan atau year on year (yoy).

Pertumbuhan surat berharga yang dibeli bank sampai Mei 2018 ini lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan kredit 10 bank besar pada periode yang sama tahun lalu yang tumbuh 11,3% yoy.

Jika dirinci, pembelian surat berharga terbesar adalah oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) hingga Mei 2018 yaitu Rp 140,7 triliun atau naik 10,1% yoy. Kemudian disusul PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp 132,6 triliun turun 0,6% yoy. Dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 103,8 triliun.

Halim Alamsyah, Ketua Dewan Komisioner LPS memproyeksi pada semester II-2018 pembelian surat berharga kemungkinan akan terbatas.

"Kecuali jika memang bank tersebut memiliki kelebihan likuiditas yang besar," kata Halim kepada kontan.co.id, Selasa (17/7).

Menurut Halim, pada semester II-2018 akan ada ekspansi perbankan dengan tambahan likuiditas dan tambahan capital inflow maupun modal.

LPS mencatat pada semester I-2018 pertumbuhan kredit bank sudah mulai naik dengan permintaan terbesar di kredit konsumer.

Apalagi BI melonggarkan LTV sehingga akan berpengaruh positif ke kredit konsumer. Menurut LPS meskipun secara umum bank pada semester II akan melakukan ekspansi, beberapa bank BUKU menengah kecil akan lebih selektif menyalurkan kredit.

Hal ini karena keterbatasan likuditas yang dimiliki seiring dengan pertumbuhan DPK bank menengah kecil yang belum optimal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×