Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memproyeksi suku bunga deposito pada semester 2 2017 akan mengalami kenaikan. Jumlah kenaikannya nantinya cukup bervariasi namun minimal diproyeksi bunga deposito akan naik 10bps.
Dody Arifianto, Kepala Group Risiko Perekonomian dan Sistem Keuangan LPS mengatakan bahwa pada semester 2 2017, diproyeksi merupakan masa terakhir penurunan suku bunga deposito pada tahun ini.
“Pada semester 2 diperkirakan bunga deposito akan flat cenderung naik,” ujar Dody kepada KONTAN, Jumat (9/6).
Kenaikan bunga deposito ini disebabkan karena proyeksi likuiditas yang akan sedikit mengetat pada semester 2. Hal ini karena sampai akhir 2017, LPS memproyeksi pertumbuhan kredit akan lebih dari 9,2% secara tahunan atau year on year (yoy).
Sedangkan pertumbuhan DPK (simpanan) hanya sebesar 7,2% secara yoy. Ini menyebabkan kondisi likuiditas yang mengalami kenaikan dibandingkan 2016.
Rasio kredit terhadap simpanan (LDR) pada akhir semester 2 2017 diperkirakan sebesar 92,2 mengalami kenaikan dibandingkan realisasi 2016 sebesar 90,5%.
Selain dari faktor internal yaitu likuiditas, potensi naiknya bunga deposito pada semester 2 ini juga disebabkan karena proyeksi kenaikan lanjutan bunga acuan The Fed.
LPS menyarankan selain mengandalkan dana dari DPK, untuk mengatasi likuiditas ini perbankan diharapkan mencari pendanaan di luar simpanan yaitu surat utang dan pinjaman dari luar negeri.
Fauzi Ichsan, Ketua LPS mengatakan nantinya suku bunga pasar akan sangat tergantung pada bunga acuan BI yaitu 7DRR rate. “Suku bunga acuan sangat tergantung pada inflasi dan bunga acuan The Fed,” ujar Fauzi ketika ditemui ketika buka puasa LPS, Kamis (8/6).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News