kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bank berpotensi tingkatkan bunga deposito


Minggu, 28 Mei 2017 / 19:10 WIB
Bank berpotensi tingkatkan bunga deposito


Reporter: Galvan Yudistira, Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga Maret 2017 kredit perbankan tercatat tumbuh 9,2% dibanding sepanjang tahun lalu. Selain itu, pertumbuhan kredit tersebut lebih tinggi ketimbang kenaikan per Maret 2016 yang sebesar 6,4%.

Kenaikan kredit tersebut juga diikuti dengan kenaikan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 10,02% secara tahunan dari Rp 4.468,95 triliun pada Maret 2016 menjadi Rp 4.916,66 triliun di Maret 2017. Pertumbuhan kredit yang mulai menggeliat ini pun mengharuskan perbankan untuk mencari pendanaan untuk memenuhi permintaan kredit.

Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, jika kenaikan kredit mulai merangkak ke atas 10%, tidak menutup kemungkinan pihaknya akan menaikkan tingkat suku bunga simpanan atau deposito untuk mencari tambahan dana.

Meski begitu, pria yang akrab disapa Tiko ini menyebut hal tersebut masih belum final, lantaran pihaknya masih melihat situasi pasar khususnya di kuartal III 2017 mendatang. "Belum tau besarannya (bunga deposito), masih dalam kajian," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Jumat (26/5).

Berbeda dengan Tiko, Direktur Keuangan dan Tresuri PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN), Iman Nugroho Soeko menyebut, pihaknya belum berencana menaikkan suku bunga kredit dalam waktu dekat. Bank berkode emiten BBTN ini menyebut, pihaknya masih akan mengikuti perkembangan suku bunga acuan yakni Bank Indonesia (BI) 7 Days Reverse Repo Rate (7DRR).

"Jadi kalau suku bunga acuan 7DRRR BI Stabil itu pasti sudah memperhitungkan tingkat bunga Fed Fund Rate (FFR) dan tingkat inflasi, ya kami juga tidak akan naikkan suku bunga deposito," ujar Iman.

Herry Sidharta, Wakil Direktur Utama BNI mengatakan, pada semester II nanti diproyeksi likuiditas tidak akan terlalu longgar. “Jika banyak bank rebutan (deposito) pasti harga (cost of fund) naik,” ujar Herry.

​Sebagai gambaran pada Maret 2017, suku bunga kredit perbankan sudah mengalami penurunan 14% dari awal tahun atau year to date (ytd) menjadi 11,9%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×