Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) kembali menunjukkan upayanya dalam mendorong UKM tanah air untuk tembus pasar ekspor. Salah satunya dengan menyiapkan marketplace bernama Komodoin.
Direktur Eksekutif LPEI Riyani Tirtoso mengatakan, Komodoin akan menjadi penyedia end-to-end services milik Lembaga Pemerintah - LPEI yang saat ini diprioritaskan untuk meningkatkan volume transaksi dan jumlah pelaku UKM Indonesia berorientasi ekspor.
Baca Juga: LPEI Akan Terpapar Dampak Positif Penempatan DHE
“Komodoin ditargetkan mulai dapat diakses kepada publik pada Agustus 2024 mendatang,” ujar Riyani dalam keterangannya, Kamis (6/6).
Lebih lanjut, ia berharap Komodoin dapat membantu eksportir untuk bisa lebih cepat dan akurat dalam mengakses pasar dunia tanpa batas (cross border). Di mana, ada empat layanan, yaitu edukasi, kurasi, inkubasi, hingga transaksi untuk ekspor.
Riyani juga bilang Komodoin akan berkolaborasi dengan berbagai mitra dari Kementerian terkait, perbankan, komunitas UKM ekspor, agregator buyer di luar negeri, Diaspora, Kedutaan Besar Indonesia di luar negeri, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), dan Atase Perdagangan.
Baca Juga: LPEI Luncurkan Credit Reviewer Development Program (CRDP)
Seperti diketahui, saat ini masih ada beberapa tantangan bagi para pelaku untuk melakukan ekspor. Tantangan bagi para pelaku ekspor saat ini adalah perihal menjaga kualitas dan kapasitas produk ekspor, tantangan logistik, dan strategi menemukan buyer terpercaya.
Hal tersebut turut diungkapkan oleh Founder CV IKAPEKSI Agro Industri, Nurjannah dalam kegiatan Forum Berani Mendunia pada akhir pekan lalu. Ia menuturkan tantangan saat awal dalam melakukan ekspor, yaitu kurangnya pengetahuan dalam melakukan ekspor meskipun telah mendapatkan respon positif dari calon buyer.
“Alhamdulillah kami mendapatkan pelatihan CPNE dari LPEI pada tahun 2019 lalu, kami selama satu tahun dibimbing dan efeknya luar biasa,” katanya.
Baca Juga: Bantuan LPEI Membuka Akses Produk-Produk Lokal Agar Berani Mendunia
Nurjanah juga menceritakan bahwa di awal tahun 2022, CV IKAPEKSI Agro Industri mengikuti Business Matching LPEI dan berhasil mencetak ekspor ke Arab Saudi senilai US$ 37.000 atau setara dengan 22 ton kecap. Hingga saat ini, kecap Oishii telah berhasil diekspor ke Arab Saudi dan Jepang.
Sependapat, CEO PT Hadir Mengharumkan Nusantara, Rizky Arief Dwi Prakoso, pemilik brand parfum HMNS yang tengah hypes di pasar domestik menyampaikan bahwa tantangan produknya dalam menembus pasar dunia adalah bagaimana memiliki competitive advantage dibandingkan global fashion brand.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News