Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Layanan digital perbankan makin digandrungi para nasabah bank untuk bertransaksi, terlebih saat pandemi corona seperti saat ini. Pentingnya pengembangan digital pun telah menjadi perhatian sebagian besar bank besar.
Maka sangat wajar, kalau bank semakin aktif berlomba memasarkan fitur digital terutama melalui kanal mobile banking. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) misalnya, sejak status pandemi keluar di bulan Maret 2020 sampai dengan Oktober 2020 sudah meluncurkan beragam fitur baru yang mempermudah nasabah untuk mengakses dan bertransaksi melalui mobile banking.
Direktur Konsumer Bank BNI Corina Leyla Karnalies menyebut beberapa fitur tersebut antara lain pemanfaatan biometrik untuk akses mobile banking BNI, referral dan info poin loyalty, hingga kemudahan transfer dan metode pengiriman dana melalui fitur bertajuk dikado untuk donasi.
"Kami juga terus memperkaya list fitur pembayaran tagihan," katanya kepada Kontan.co.id, Rabu (4/11).
Baca Juga: Agar laba tak kian tergerus, bank makin rajin mengejar komisi
Bank berlogo 46 ini juga bakal meluncurkan beberapa fitur baru maupun penyempurnaan fitur eksisting. Antara lain pembayaran melalui Quick Response Indonesian Standard (QRIS) dengan sumber dana kartu debit. "Ada juga fitur lupa user id untuk pengguna yang sudah lama tidak login," kata Corina.
Tentunya, pemanfaatan teknologi juga dipakai BNI untuk memperbanyak transaksi nasabah melalui berbagai program promosional untuk nasabah maupun internal BNI untuk penguatan kegiatan sales. "Kami juga memanfaatkan big data dan integrasi antara solusi yang dimiliki BNI untuk cross selling BNI mobile Banking," tuturnya.
Fitur terbaru mobile banking BNI yaitu transaksi transfer uang ke semua bank di dunia yang tergabung dalam jaringan SWIFT, untuk memperkuat cakupan bisnis internasional BNI. Sederet strategi itu pun berhasil membawa transaksi mobile banking BNI tumbuh pesat.
Tercatat per September 2020 total nasabah mobile banking BNI sudah berjumlah 6,79 juta, naik 56,7% secara year on year (yoy). Dengan nilai transaksi yang mencapai Rp 335 triliun naik 80,4% yoy dan jumlah transaksi menembus 211 juta naik 48,1% secara tahunan.
Tidak kalah, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) juga melakukan inisiatif serupa. Bank swasta terbesar ini juga memandang layanan digital memang sudah menjadi satu keharusan.
Menurut Direktur BCA Santoso Liem, pihaknya sudah menghadirkan tiga fitur digital yang dinilai paling relevan di masa pandemi. Pertama, QR di BCA Mobile yang dapat digunakan untuk transaksi nasabah lewat pembayaran QRIS. Kedua, fitur tarik tunai tanpa kartu (cardless) di BCA mobile.
Ketiga, fitur debit online yang merupakan fitur dari kartu debit BCA Mastercard untuk memudahkan pembayaran di berbagai situs aplikasi atau layanan online.
"Di tengah tantangan pandemi ini, BCA terus mendorong nasabah untuk mengoptimalkan penggunaan digital banking," jelas Santoso. Hal ini juga berhasil mendorong transaksi mobile banking BCA naik 28,4% hingga menembus Rp 1.891 triliun. Sementara internet banking meningkat 4,1% yoy menjadi Rp 8.101 triliun.
Senada, Direktur Konsumer PT Bank CIMB Niaga Tbk Lani Darmawan mengtakan, CIMB Niaga juga konsisten meluncurkan beberapa fitur baru maupun perbaikan layanan transaksi mobile banking nasabah. Misalnya teraru, nasabah CIMB Niaga bisa melakukan pembayaran tagihan kartu kredit dengan menggunakan reward poin dan mengakses rekening ponsel ke tabungan.
"Masih banyak untuk bulan ini di OctoMobile (Mobile Banking CIMB Niaga) fitur baru seperti live chat, pembayaran layanan masyarakat seperti baiya passport, KUA, bea cukai dan banyak lagi," jelasnya.
Fitur-fitur tambahan seperti layanan bagi nasabah yang mencari properti, pembayaran pajak, pendidikan hingga donasi juga sudah dilengkapi di mobile banking CIMB Niaga. Hasilnya, menurut Lani transaksi digital CIMB Niaga bisa tumbuh sebesar 50% secara yoy di kuartal III 2020. Kisi-kisinya, ke depan CIMB Niaga akan mengembangkan transaksi pembayaran dan pembelian bagi nasabah CIMB Niaga.
Selanjutnya: Bank kian berupaya mendorong pendapatan berbasis biaya dan komisi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News