kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Makin efisien tekan biaya operasional, CIR perbankan menyusut


Selasa, 29 Oktober 2019 / 19:22 WIB
Makin efisien tekan biaya operasional, CIR perbankan menyusut


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perbankan mencatat perbaikan efisiensi dari sisi rasio beban operasional terhadap pendapatan bunga bersih alias cost to income ratio (CIR). Ambil contoh PT Bank Mandiri Tbk yang mencatatkan posisi CIR turun menjadi 43,84% per September 2019 dari setahun sebelumnya 44,19%.

Dalam paparan perusahaan, perbaikan dari sisi CIR tersebut disebabkan oleh strategi pengendalian biaya operasional perseroan dalam setahun terakhir. Tercatat biaya operasional tumbuh relatif tipis sebesar 5% per kuartal III 2019 menjadi Rp 28 triliun.

Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi sebelumnya mengatakan perbaikan tersebut juga diperoleh melalui dukungan otomatisasi serta digitalisasi. Alhasil, berkat efisiensi tersebut Bank Mandiri mampu mencatatkan laba hingga Rp 20,3 triliun di periode kuartal III 2019, naik 11,9% secara year on year (yoy).

Baca Juga: Sempat boros, Bank Mandiri dan BTN harus menekan ongkos

"Metode ini mampu menjadikan pertumbuhan bisnis Bank Mandiri menjadi lebih sustain dan berkualitas sehingga mampu memberikan nilai tambah yang jauh lebih baik bagi pemegang saham," kata Hery.

Laba tersebut juga tak terlepas dari perolehan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) Bank Mandiri yang masih naik 8,92% yoy menjadi Rp 43,94 triliun.

Selain Bank Mandiri, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) juga mencatatkan perbaikan CIR. Tercatat CIR BCA turun sebanyak 170 basis poin (bps) secara yoy menjadi 43,8%. Hal ini juga sejalan dengan perbaikan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) sebanyak 40 bps menjadi 59,8%.

Baca Juga: Berhasil tekan biaya operasional, BCA dan OCBC NISP makin berhemat

Pencapaian tersebut ditopang dari lebih tingginya pertumbuhan pendapatan operasional dan NII BCA yang masing-masing naik 14,2% dan 12,2%. Lebih tinggi dibandingkan beban operasional BCA yang tumbuh sebesar 8,3% yoy menjadi Rp 22,6 triliun.

Tak hanya bank besar saja, bank menengah seperti PT Bank OCBC NISP Tbk juga mencatatkan perbaikan CIR dari 45,7% menjadi 45,3% atau turun 40 basis poin secara yoy. Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja memandang posisi tersebut bakal relatif terjaga di kisaran 45%-46% pada penghujung tahun ini.

"Kami akan terus lakukan efisiensi di sisi investasi dan pengembangan teknologi, serta meningkatkan layanan kebutuhan nasabah," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (29/10). Sebagai informasi saja, pada akhir September 2019 lalau OCBC NISP berhasil mencatatkan laba bersih naik 9,2% menjadi Rp 2,03 triliun.

Baca Juga: Kinerja Turun, Analis Sarankan Hold Saham Bank Danamon (BDMN)

Pencapaian tersebut banyak disumbang dari kenaikan pendapatan operasional lainnya yang naik 47,4% dan pendapatan operasional tumbuh 7,9% secara yoy. Lebih tinggi dibandingkan beban operasional yang naik 6,9% secara tahunan. Meski begitu pendapatan bunga bersih OCBC NISP memang terpantau susut 0,2% yoy dari Rp 4,77 triliun menjadi Rp 4,76 triliun.

Selain OCBC NISP, kelompok bank menengah lain yakni PT Bank Mayapada Internasional Tbk juga meramal kondisi CIR masih akan stabil sampai akhir tahun. Walau tidak merinci secara detail, Direktur Utama Bank Mayapada Hariyono Tjahjarijadi menyebut posisi CIR ada di kisaran 49%-51% per kuartal III 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×