Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mandiri Tunas Finance (MTF) mulai memacu pembiayaan baru meskipun masih tetap berhati-hati. MTF mencatat pembiayaan baru pada bulan Juni 2020 saja mencapai Rp 527 miliar atau tumbuh 14,5% month to month dibandingkan Mei 2020 senilai Rp 460 miliar.
Direktur MTF Harjanto Tjitohardjojo menyatakan pembiayaan itu ditopang oleh nasabah dari segmen berpenghasilan tetap. Juga dari sektor wirausaha yang menggarap sub sektor kesehatan, logistik, dan pangan.
Baca Juga: Penjualan mobil mulai ramai di Juni, pembiayaan multifinance ikut menggelinding
“Permintaan pembiayaan yang masih bagus ada di Kalimantan dan untuk customer fleet. Namun pembiayaan baru dari awal tahun hingg Juni 2020 mencapai Rp 8,8 triliun. Sedangkan pada periode yang sama tahun lalu mencapai Rp 13,4 triliun,” ujar Harjanto kepada Kontan.co.id pada Senin (20/7).
Ia memproyeksi penyaluran pembiayaan hingga penghujung tahun mencapai Rp 15 triliun. Guna mencapai target tersebut, MTF menetapkan berbagai strategi. Mulai dengan meningkatkan pembiayaan secara bertahap secara hati-hati guna menjaga kualitas aset.
“Mengingatkan costumer yang masih bisa mengangsur. Memastikan costumer yang melakukan restrukturisasi untuk dapat kembali membayar angsuran setelah masa restrukturisasi selesai. Bagi customer yang menunggak lebih dari 150 hari, maka kendaraan akan direproses atau tarik,” jelas Harjanto.
Selain itu, MTF juga akan merilis obligasi berkelanjutan V tahap I 2020 senilai Rp 1 triliun untuk mendukung target tersebut. Anak perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ini juga akan terus menggarap nasabah berpenghasilan tetap seperti pegawai BUMN, ASN, dan karyawan swasta yang tidak berdampak langsung oleh kondisi ekonomi saat ini.
Baca Juga: Defisit anggaran melebar 1,57% di semester I, ini penyebabnya
“Juga segmen wirausaha di sektor pangan, kesehatan, logistik dan beberapa lainnya yang masih baik industrinya. Optimis mengejar target pembiayaan tersebut, apalagi permintaan restrukturisasi sudah turun banyak,” pungkas Harjanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News