kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mandala Finance raih peringkat idA dari Pefindo


Senin, 28 Juni 2021 / 11:24 WIB
Mandala Finance raih peringkat idA dari Pefindo
ILUSTRASI. Logo Mandala Finance. Foto:?www.mandalafinance.com


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat PT Mandala Multifinance Tbk (Mandala Finance) serta Obligasi Berkelanjutan III/2018 dan Obligasi Berkelanjutan IV/2020 yang masih beredar pada level idA.

Pefindo juga memberikan peringkat idA(sy) untuk Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I senilai Rp 1,5 triliun dengan prospek negatif karena kondisi pandemi akan membayangi pertumbuhan bisnis dan kualitas aset perusahaan. "Mengingat, pertumbuhan pembiayaan baru perusahaan terkontraksi sebesar 41,3% ke Rp2,9 triliun pada 31 Desember 2020 dari Rp 4,9 triliun pada 31 Desember 2019," tulis Pefindo dalam keterangan resmi, Jumat (25/6). 

Tanpa adanya hubungan afiliasi yang kuat dengan sumber pendanaan yang berkelanjutan ataupun pasar captive yang signifikan, Mandala Finance akan menghadapi tantangan dalam memulihkan nilai pembiayaan barunya seperti sebelum pandemi. Tanpa kenaikan pembiayaan baru yang signifikan, sumber arus kas masuk sebagian besar akan berasal dari angsuran piutang pembiayaan yang juga rentan terhadap penurunan kualitas aset dalam kondisi ekonomi yang lemah. 

Baca Juga: Unit usaha syariah targetkan kontribusi 25% terhadap kinerja Bank CIMB Niaga di 2024

Sebagai dampak Covid-19, perusahaan mencatat rasio pembiayaan bermasalah (NPF) yang lebih tinggi yaitu 7,7% pada 31 Desember 2020 dari 3,2% pada 31 Desember 2019.  Meskipun ada program restrukturisasi, Pefindo menilai risiko gagal bayar debitur akan tetap ada pada akhir periode restrukturisasi karena debitur masih terdampak penurunan ekonomi. 

Namun, sebagian dari risiko tersebut dimitigasi oleh kebijakan pembiayaan dan pengendalian pembayaran angsuran yang ketat. Selain itu, bisnis perusahaan juga menghasilkan marjin tinggi serta leverage yang konservatif sehingga memberikan dukungan untuk memenuhi kewajiban.

Peringkat dapat diturunkan jika pembiayaan baru menurun signifikan karena dampak dari penyebaran Covid-19, karena hal ini dapat menurunkan keberadaan di pasar dan mengarah pada penilaian profil risiko bisnis yang lebih lemah. 

Penurunan material pada performa kualitas aset dan profitabilitas juga dapat mendorong peringkat turun. Pefindo dapat merevisi prospek kembali ke stabil jika perusahaan mampu meningkatkan pertumbuhan pembiayaan baru dan mempertahankan performa keuangannya.

Baca Juga: Hafid Hadeli, mengawal Adira Finance melakukan transformasi digital

"Obligor dengan peringkat idA memiliki kemampuan yang kuat dibandingkan obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya," terang Pefindo. 

Walaupun demikian, kemampuan obligor mungkin akan mudah terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi dibandingkan obligor dengan peringkat lebih tinggi. Akhiran (sy) berarti peringkat mengindikasikan pemenuhan prinsip syariah.

Selanjutnya: OJK perkirakan jumlah multifinance akan turun hingga akhir 2021, ini penyebabnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×