Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Unit usaha syariah (UUS) PT Bank CIMB Niaga Tbk menargetkan bisa memberikan kontribusi paling sedikit 25% terhadap kinerja bank. Baik dari aspek pembiayaan, dana pihak ketiga (DPK), aset, hingga pendapatan.
“Strategisnya hanya sharia first, ini sangat kompleks karena bagaimana kesiapan produk syariahnya. Lalu kesiapan karyawan terhadap syariah itu sendiri. Sedangkan layanan digital dan komunitas itu faktor pendukung,” ujar Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P. Djajanegara dalam paparan secara virtual pada Kamis (24/6).
Ia mengungkapkan, pada kuartal pertama tahun ini, aset UUS telah berkontribusi 16,6% terhadap total aset CIMB Niaga. Nilai itu meningkat dari kontribusi di tiga bulan pertama 2020 sebesar 15,4%.
Sedangkan pembiayaan berkontribusi 18,7% terhadap total kredit yang disalurkan oleh Bank CIMB Niaga pada Maret 2020. Nilai ini naik dari posisi yang sama tahun lalu baru 17,7%.
Baca Juga: Laba CIMB Niaga Syariah tumbuh 42,5% yoy di kuartal I-2021
Sedangkan pendanaan ataupun DPK berkontribusi sebesar 14,8%. Adapun laba sebelum pajak berkontribusi 35,3% terhadap kinerja bank.
CIMB Niaga Syariah mampu mencatatkan kinerja positif pada kuartal pertama 2021. Hal tersebut tercermin dari perolehan laba CIMB Niaga yang mencapai Rp 459 miliar pada periode yang berakhir 31 Maret 2021, naik 42,5% year on year (yoy).
Selain laba, aset CIMB Niaga Syariah juga meningkat menjadi Rp 45,4 triliun per akhir Maret 2021, tumbuh 7,2% yoy. Perolehan tersebut membuat CIMB Niaga Syariah dapat mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia dari sisi aset.
Selain itu, share of book atau porsi aset terhadap induk juga terus meningkat, menunjukkan bahwa CIMB Niaga Syariah sangat serius dalam mengembangkan perbankan syariah. Adapun kualitas aset dapat terjaga dengan baik, tercermin dari rasio non-performing financing (NPF) yang hanya sebesar 0,9%.
Pandji menerangkan, nilai aset yang dibukukan CIMB Niaga Syariah ditopang oleh penyaluran pembiayaan dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) masing-masing sebesar Rp 32,4 triliun dan Rp 29,6 triliun per 31 Maret 2021.
Adapun rasio current account savings account (CASA) tercatat sebesar 50,2% pada kuartal pertama 2021, naik 11,8% yoy
Baca Juga: Obligasi Bank Cimb Niaga kantongi peringkat idAAA dari Pefindo
Sebagai UUS dengan fasilitas perbankan digital yang lengkap, CIMB Niaga Syariah terus mengoptimalkan layanan digital untuk meningkatkan customer experience, diantaranya melalui OCTO Mobile yang dirancang layaknya Super App.
“Dalam kondisi saat ini, kami menyadari nasabah memiliki aspirasi yang meningkat terhadap akses finansial yang cepat, lengkap, dan mudah. Oleh karenanya, kami terus menghadirkan beragam fitur yang relevan di platform digital kami, khususnya OCTO Mobile, sebagai solusi bagi nasabah dalam memenuhi kebutuhan perbankan secara lebih sehat dan aman, mulai dari menabung, bertransaksi, berinvestasi, hingga pembiayaan sesuai kebutuhan,” pungkas Pandji.
Selanjutnya: OJK perkirakan jumlah multifinance akan turun hingga akhir 2021, ini penyebabnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News