Reporter: Arthur Gideon | Editor: Didi Rhoseno Ardi
JAKARTA. Sampai Oktober 2008, PT Bank Mandiri Tbk sudah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 1,8 triliun yang penyalurannya tersebar di 28 propinsi. Angka tersebut sudah melebihi target penyaluran mereka tahun ini senilai Rp 1 triliun.
Micro and retail banking Bank Mandiri Budi Gunadi sadikin mengatakan, Bank Mandiri belum ingin menambah lagi penyaluran kreditnya karena kondisi perekonomian yang sedang lesu. "Untuk sementara ini, kami tak terlalu agresif," tuturnya di Jakarta kemarin, (3/12).
Kendati demikian, pada 2009 nanti, Bank Mandiri masih tetap ingin tumbuh lebih besar daripada tahun 2008 untuk penyaluran KUR. Yang jelas, target pertumbuhan kredit Bank Mandiri tak berbeda jauh dengan yang ditargetkan oleh Bank Indonesia (BI). Budi menjelaskan bahwa KUR tersebut banyak disalurkan ke sektor pertanian. "Kemungkinan sekitar 40% di pertanian," tambahnya.
Sedangkan untuk linkage program, sampai saat ini Bank Mandiri sudah menyalurkan kepada kurang lebih 470 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dengan nilai Rp 1,3 triliun.
Budi menjelaskan, sebenarnya program linkage itu cukup bagus. Akan tetapi, setelah munculnya kasus Tripanca maka persepsi bank terhadap BPR menjadi sedikit negatif. Oleh sebab itu, Bank Mandiri akan mereview ulang semua kesepakatan dengan BPR. "Kami juga akan mengerem dulu penyaluran ke BPR," tuturnya.
Bank Mandiri akan melihat BPR mana yang kemungkinan akan ada masalah dan BPR mana yang aman. Mereka tak ingin kasus Tripanca terulang lagi.Tapi Budi menegaskan kembali bahwa Bank Mandiri tidak akan menghentikan sama sekali penyaluran BPR ini. Budi mengatakan, sektor yang saat ini sedang mendapatkan pengawasan ketat adalah sektor komoditi. Catatan saja, saat ini Bank Mandiri memberikan bunga kepada BPR untuk program linkgage ini di kisaran angka 14% sampai dengan 15%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News