Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dessy Rosalina
JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk akan membawa kasus PT Kimas Sentosa ke pengadilan. Hal ini seiring dengan dugaan pidana terkait dengan dugaan pemalsuan aset yang dilakukan.
Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama Bank Mandiri menceritakan kronologis terkait dengan kasus Kimas. Awalnya, debitur yang bergerak di bidang telekomunikasi yaitu jual beli asesoris ponsel ini secara keuangan dalam keadaan sehat.
“Namun tiba-tiba debitur ini berhenti bayar dan ada kreditur kecil Kimas yang mengajukan kepailitan,” ujar Tiko saat paparan kinerja, Rabu (19/7).
Mandiri merasa aneh dengan gelagat debitur tersebut. Oleh karena itu bank berkode BMRI ini melakukan penyelidikan lanjutan. Hasilnya dari sisi pendapatan, perusahaan ini terdapat hal-hal yang tidak biasa.
Tercatat piutang Kimas terakhir bisa dibilang telah kempes. Royke Tumilaar, Direktur Perbankan Korporasi Bank Mandiri memastikan bahwa memang ada kejanggalan terkait dengan upaya pailit yang dilakukan salah satu krediturnya.
“Upaya pailit dan ketidakmampuan Kimas untuk membayar utang ini kami rasa ada yang janggal,” ujar Royke.
Royke mengatakan upaya hukum ini dilakukan jika nanti tidak ada iktikat baik yang dilakukan oleh perusahaan dan tidak ada usaha Kimas untuk menyelesaikan masalah hukum yang sedang membelitnya.
Namun jika Kimas kooperatif kedepannya tidak menutup kemungkinan Mandiri akan melakukan upaya perdamaian.
Sebagai gambaran terkait kasus Kimas, jumlah kredit Mandiri yang telah diberikan sebesar Rp 693,1 miliar. Mandiri merupakan kreditur terbesar Kimas.
Berdasarkan catatan KONTAN, sebanyak 50% dari kredit Bank Mandiri di Kimas ini tidak mempunyai jaminan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
