kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45916,43   -7,06   -0.76%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mandiri Capital sudah berinvestasi Rp 1 triliun di 14 startup fintech


Rabu, 25 November 2020 / 15:08 WIB
Mandiri Capital sudah berinvestasi Rp 1 triliun di 14 startup fintech


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mandiri Capital Indonesia (MCI) telah berinvestasi atau melakukan penyertaan saham senilai Rp 1 triliun kepada 14 startup di bidang teknologi finansial (tekfin) sejak berdiri lima tahun lalu.  

Direktur Utama MCI Eddi Danusaputro menyebut, investasi tersebut dilakukan ke beberapa subsektor tekfin seperti platform pinjaman online (P2P Lending), pembayaran dan solusi bisnis.

Hal ini mendorong berbagai inovasi dan sinergi dengan Mandiri Group, seperti penyaluran modal (loan channeling) ke  puluhan ribu segmen UMKM, baik di sektor bisnis kovensional hingga pertanian.

“Kami juga membantu mengembangkan digitalisasi UMKM, baik dari sisi pembayaran maupun dukungan sistem lainnya, seperti proses akuntansi dan sumber daya manusia (HR), serta penggunaan digital signature sebagai bentuk efisiensi proses bisnis,” kata Eddi pada paparan ulang tahun MCI di Jakarta, Rabu (25/11).

Baca Juga: Mandiri Capital dan Openspace Ventures suntik pendanaan seri A+ ke startup iSeller

MCI berinvestasi ke fintech lending seperti  Amartha, Crowde, KoinWorks, dan Investree. Untuk platform pembayaran, investasi ke LinkAja, Yokke, PTEN dan DAM. Sementara pada tekfin solusi bisnis, investasi dilakukan di Mekari, PrivyID, Cashlez, Gojek, Iseller dan Halofina.

MCI berdiri pada 10 November 2015 bersamaan dengan keluarnya izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai Perusahaan Modal Ventura (PMV).  Tujuan pendirian untuk mendorong inovasi dan sinergi antara Mandiri Group dengan startups di dalam ekosistem.

Chief Financial Officer MCI Hira Laksamana menyatakan, bisnis perusahaan setiap tahun terus bertumbuh meski kondisi perekonomian tahun ini cenderung menantang. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya posisi ekuitas dan aset MCI per September 2020, yang masing-masing di kisaran Rp 1,8 Triliun dan Rp 2 Triliun.

“Pencapaian ini menempatkan MCI berada di posisi terbesar pertama untuk ekuitas dan kedua untuk aset dibandingkan dengan pelaku PMV lainnya di Indonesia,” ujar Hira.

MCI berkomitmen untuk terus berkontribusi melalui penambahan jumlah penyertaan saham dan inisiatif baru baik di tahun 2020 maupun di tahun-tahun mendatang. Inisiatif tersebut terutama terkait dengan rencana peluncuran produk dana ventura, yaitu Mandiri Venture Fund dan Indonesia Impact Fund.

Komitmen tersebut didasarkan pada laporan lanskap Startup dari AMVESINDO yang menyebutkan, trend investasi Startups di Indonesia didominasi pada 3 sektor, yaitu tekfin, teknologi edukasi, dan software-as-a-service (SaaS).

Jika melihat dari jumlah transaksi, pada tahun 2018 terdapat 71 transaksi pendanaan dan 113 transaksi pendanaan ke Startups pada tahun 2019. Namun, hingga kuartal-III 2020 hanya terdapat 52 transaksi.

“Sangat terbuka peluang di masa dating untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan Startups di Indonesia. MCI juga ingin berperan lebih aktif dalam membantu proses digital dan inovasi di ekosistem BUMN dengan skala yang lebih luas secara nasional,” kata Eddi.

Selanjutnya: Indonesia Impact Fund (IIF) ingin himpun US$ 25 juta untuk suntik startup

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×