Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Bank Mandiri kemarin meluncurkan layanan Mandiri Mobile Point of Sales (m-POS). Pada tahap awal, Bank Mandiri menargetkan penerbitan 10.000 dogle atau alat m-POS, yang menyasar 9.000 merchant.
Layanan ini adalah aplikasi integrasi pembayaran untuk pembayaran, pemesanan makanan, kitchen order dan ketersedian stok. Dongle atau alat baca kartu ini hampir mirip dengan electronic data capture (EDC) untuk menggesek kartu kredit atau debit.
Rahmat B. Triadji, Senior Vice President Electronic Banking Bank Mandiri, mengatakan, setelah peluncuran m-POS ini, pihaknya menargetkan pendapatan komisi atau fee based income sebesar Rp 1,7 triliun sampai akhir tahun 2014. Nah, pendapatan komisi itu berasal dari transaksi ATM sebesar Rp 725 miliar, dan komisi dari mesin EDC sebesar Rp 1 triliun. “Transaksi melalui EDC memberikan kontribusi yang besar terhadap fee income,” kata Rahmat, kemarin (9/9).
Lanjutnya, setelah peluncuran m-POS ini diharapkan masyarakat meningkatkan pembayaran non tunai, melalui kartu kredit atau kartu debit. Saat ini, volume transaksi melalui mesin EDC minimal 15 juta per EDC per bulan. Setelah ada m-POS ditargetkan volume transaksi meningkat menjadi minimal 30 juta per EDC per bulan. “Jadi semakin banyak yang menggunakan transaksi maka semakin meningkat pendapatan,” ucapnya.
Sedangkan dari sisi jumlah alat, Bank Mandiri telah menerbitkan 250.000 mesin EDC dengan target 270.000 mesin EDC. Rahmat menambahkan, kedepan, pihaknya akan menjajaki integrasi m-POS ini dengan bank-bank BUMN lainnya seperti Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Negara Indonesia (BNI). “Ini untuk memperluas penggunaan m-POS yang berfungsi seperti EDC,” jelasnya.
Bank berplat merah ini mencatat hingga Juli 2014, transaksi melalui layanan elektronik Bank Mandiri mencapai 59 juta transaksi dengan nilai sebesar Rp 27,30 miliar. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama ditahun sebelumnya tercatat sebanyak 49 juta transaksi dengan nilai Rp 37,80 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News