kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mandiri: Kue uang elektronik masih banyak


Jumat, 15 September 2017 / 16:38 WIB
Mandiri: Kue uang elektronik masih banyak


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - Industri perbankan semakin gencar mendorong bisnis uang elektronik alias transaksi nontunai.

PT Bank Mandiri Tbk misalnya yang kini telah memiliki dua produk nontunai andalan. Antara lain uang elektronik berbasis kartu yaitu e-Money dan dompet elektronik (e-wallet) Mandiri e-Cash.

SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi mengatakan, pihaknya memang semakin serius menggarap kue uang elektronik. Apalagi melihat perkembangan teknologi serta inisiatif pemerintah mendorong gerakan nasional nontunai (GNNT).

"Kami memang dorong nontunai, meskipun belum ada fee based, tapi kue uang elektronik ini masih luas yang bisa digarap, kami sudah mulai dari 2008 dan sampai sekarang pun masih besar," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Rabu (13/9) kepada KONTAN.

Adapun, Thomas menyebut saat ini jumlah kartu e-Money sudah mencapai 10 juta kartu. Dengan nilai transaksi mencapai Rp 3,4 triliun. Sementara jumlah transaksinya sudah lebih dari 300 juta transaksi dengan mayoritas penggunaan di jalan tol.

"Hampir 70% penggunaan e-money di jalan tol," katanya.

Khusus untuk e-money, bank bersandi emiten BMRI ini menarget dapat mencetak sedikitnya 13 juta kartu di akhir 2017.

Salah satu langkah mencapai target antara lain dengan memperluas kerjasama dengan merchant, menambah titik penjualan dan top-up serta menjalin kerjasama dengan korporasi melalu co-branding.

Tidak mau puas di e-Money, Mandiri juga punya e-Cash yang saat ini jumlah penggunanya sudah mencapai 4,6 juta pengguna per akhir Agustus 2017.

Setali tiga uang, volume transaksi e-cash pun cukup besar yakni mencapai Rp 508 miliar per Agustus 2017 dengan frekuensi transaksi di atas 3,2 juta transaksi.

Untuk terus mendorong transaksi non tunai, bank berpita emas ini pun akan meluncurkan layanan baru yakni transaksi pembayaran menggunakan teknologi QR Code.

"E-cash kita harap bisa menjadi motor penggerak transaksi nontunai, dan jadi salah satu altenatif pembayaran menggunakan handphone, beda dengan e-money berbasis chip," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×