kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Mandiri : Migrasi kartu debit akan tak tepat waktu


Senin, 23 Februari 2015 / 16:34 WIB
Mandiri : Migrasi kartu debit akan tak tepat waktu
ILUSTRASI. Daun suji


Reporter: Issa Almawadi | Editor: Johana K.

JAKARTA. Bank Mandiri menilai penerapan migrasi kartu debit ke chip tidak bakal sesuai dengan tenggat waktu yang ditetapkan Bank Indonesia (BI) pada 1 Januari 2016 atau akhir 2015 ini. Selain masih ada kendala di pihak vendor, proses migrasi kartu juga perlu membutuhkan waktu dan tenaga yang tidak sedikit.

Menurut Rahmat Broto Triaji, SVP E-Banking Bank Mandiri, sangat tidak mungkin jika setiap nasabah mengganti kartu debitnya ke chip dalam kurun waktu satu tahun ini. "Apalagi, saat ini kami memiliki sekitar 12 juta kartu debit. Sangat tidak mungkin jika seluruh cabang kami menerima permintaan migrasi kartu," jelas Rahmat kepada KONTAN, Senin (23/2).

Di sisi lain, Rahmat menambahkan, bank juga tidak mungkin melakukan migrasi kartu dengan cara langsung mengirimkan kartu ke alamat nasabah. Hal tersebut, lanjut dia, karena semua nasabah harus mengikuti verifikasi ulang data agar kartu debit yang diberikan tidak jatuh ke tangan orang lain.

Untuk itu, Rahmat bilang, seharusnya tenggat waktu migrasi kartu bisa diundur. "Meskipun sebenarnya, kami sudah siap dengan proses migrasi secara bertahap," imbuhnya.

Sementara itu, untuk mengatasi penambahan jumlah kartu debit, Rahmat menuturkan, tahun ini pihaknya berencana untuk menambah sekitar 2.000 ATM dan 50 ribu mesin electronic data capture (EDC). Sayang, Rahmat enggan membeberkan nilai investasi yang disiapkan Mandiri untuk penambahan ATM dan EDC tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×