Reporter: Wahyu Satriani |
JAKARTA. Bank Mandiri Tbk (BMRI) terus mengkaji rencana pembelian saham bank kelas menengah beraset Rp 10 triliun hingga Rp 20 triliun. Rencana tersebut telah masuk dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun ini.
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Riswinandi menjamin, permodalan bank sangat cukup untuk melancarkan rencana akuisisi tersebut. Apalagi, awal tahun ini BMRI baru saja meraup Rp 11,68 triliun dari hasil penerbitan saham baru atawa rights issue. Hingga akhir Maret 2011, modal BMRI mencapai Rp 57 triliun.
"Ada bagian dari rights issue yang akan kita pakai nanti," tuturnya. Riswinandi mengaku belum memiliki target realisasi akuisisi bank kelas menengah itu. Namun, bank berkode saham BMRI itu akan terus melihat peluang yang ada. Hingga kini, BMRI masih terus menjajaki sejumlah bank yang kemungkinan akan diakuisisi.
"Kita mesti hati-hati. Harus dilihat bagaimana kondisi asetnya, kreditnya dan masalah-masalah lain. Mandiri akan melakukan due diligence dan financial diligence. Kalau sudah dilakukan ternyata tidak cocok, bukan berarti harus dipaksakan," tuturnya.
Rencana akuisisi bank tersebut juga mempertimbangkan rencana pertumbuhan bisnis bank, terutama dalam membidik pertumbuhan kredit Rp 49 triliun hingga Rp50 triliun pada tahun ini.
"Selain itu, bank yang akan diakuisisi harus searah dengan rencana besar kami. Karena, ke depan Mandiri mengincar posisi di transactional banking, wholesale banking dan micro banking. Antara tiga ini nanti kita akan lihat mana yang paling cocok," kata Riswinandi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News