CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   -1.000   -0,07%
  • USD/IDR 15.935   10,00   0,06%
  • IDX 7.327   130,75   1,82%
  • KOMPAS100 1.120   21,42   1,95%
  • LQ45 884   14,25   1,64%
  • ISSI 223   3,07   1,39%
  • IDX30 452   7,34   1,65%
  • IDXHIDIV20 542   7,51   1,40%
  • IDX80 128   2,15   1,70%
  • IDXV30 131   2,15   1,67%
  • IDXQ30 150   2,26   1,53%

Mandiri tak agresif patok target kredit konsumer


Senin, 22 Februari 2016 / 17:56 WIB
Mandiri tak agresif patok target kredit konsumer


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Ekonomi yang lesu telah menghantam bisnis kredit konsumer perbankan. Misalnya, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) hanya mematok pertumbuhan kredit konsumer sebesar 12,8% di tahun 2016 atau naik tipis dari realisasi pertumbuhan 10%-11,5% di tahun 2015.

Artinya, bank berplat merah ini akan menyalurkan kredit konsumer hingga Rp 81,32 triliun per akhir tahun 2016 dari realisasi sekitar Rp 72,1 triliun per akhir tahun 2015.

"Kami akan mengandalkan kredit tanpa agunan (KTA) dan kredit kendaraan bermotor (KKB) untuk mencapai target kredit konsumer," kata Direktur Konsumer Bank Mandiri Herry Gunardi, Senin (22/2).

Detailnya, Mandiri menargetkan KTA tumbuh 15%-17% dan KKB tumbuh 20%-22% di tahun 2016. Khusus KKB akan menyasar pasar kredit kendaraan bekas karena margin lebih besar dibandingkan pembiayaan kendaraan baru.

Pasar kendaraan bekas ini terdiri dari kredit untuk mobil dan motor. Sedangkan KKB untuk kendaraan baru seperti kredit mobil, motor dan angkutan penumpang. Mandiri sendiri telah mendirikan anak usaha terbaru PT Mandiri Utama Finance (MUF) untuk memperlancar penyaluran KKB. MUF menargetkan dapat meraih 7% pangsa pasar sepeda motor baru dan 3% mobil baru secara nasional.

Hery menambahkan, pihaknya juga ingin mendorong penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) yang tengah menyusut di tahun 2015 karena aturan loan to value (LTV) dan ekonomi lesu. Mandiri membidik KPR tumbuh 5%-8% di tahun 2016 dari realisasi pertumbuhan 2,5% di tahun 2015. "Mandiri telah menyalurkan kredit KPR sebesar Rp 30 triliun hingga akhir tahun lalu," tambahnya.

Bank berlogo pita emas ini akan menyasar pasar kelas menenngah untuk mendongkrak KPR. Misalnya, KPR kelas menengah dengan harga Rp 500 juta-Rp 600 juta per unit, sementara KPR kelas menengah atas dengan harga Rp 1 miliar akan menjadi opsi kedua. Selain itu, rumah bekas akan menjad pilihan utama dalam membiayai kredit perumahan karena banyak permintaan.

Lanjutnya, Bank Mandiri akan memangkas suku bunga KPR sebesar 0,25%-0,50% untuk menarik konsumen. Saat ini, rata-rata suku bunga KPR Mandiri sebesar 8%-12% tergantung dari jangka waktu dan uang muka. Yang terbaru, perusahaan menawarkan tingkat bunga KPR sebesar 9,25% untuk jangka waktu 3 tahun dan sebesar 9,75% untuk jangka waktu 5 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×