Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menargetkan volume transaksi uang elektronik Mandiri (e-money) bisa mencapai Rp 500 miliar per bulan pada tahun 2017. Target tersebut terbilang optimistis jika dibandingkan pencapaian transaksi per bulan sepanjang tahun hingga Oktober 2016 yang berkisar Rp 327 miliar per bulan.
Senior Vice President Digital Banking & Financial Inclusion Mandiri, Rahmat Broto menyebut, saat ini potensi untuk perluasan uang elektronik masih tinggi. "Untuk transaksi non tunai di ruas tol itu penetrasinya baru 30% dari total transaksi, masih besar peluangnya," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Jumat (9/12).
Untuk mencapai target tersebut, Bank Mandiri telah bersinergi dengan tiga Bank Pembangunan Daerah (BPD) antara lain BPD Bali, BPD Jawa Tengah (Jateng) dan Bank Jabar Banten (bjb). Rahmat juga menyebut, tahun 2017 pihaknya akan menyasar sedikitnya lima BPD dan beberapa bank swasta untuk diajak kerja sama. "Kita bidik daerah yang ada tolnya, seperti Semarang, Surabaya itu sudah ada," jelasnya.
Bank Mandiri memang menyasar penggunaan uang elektronik di sektor transportasi khususnya di jalan tol. Pasalnya, saat ini transaksi e-money masih didominasi oleh transaksi transportasi sebesar 90%. "Paling banyak penggunaan e-money di Transjakarta dan kereta," ujar Rahmat.
Senior EVP Chief Technology Officer Bank Mandiri Joseph Georgino Godong mengatakan, lewat sinergi dengan BPD ini diharapkan pihaknya mampu memperbesar pangsa pasar kartu prabayar e-money. "Dengan posisi strategis BPD, kita ingin uang elektronik ini bisa dimanfaatkan untuk memudahkan masyarakat di daerah," jelasnya.
Joseph menyebut pihaknya mampu mencapai 40 juta transaksi e-money perbulan pada akhir tahun 2016. Adapun, hingga bulan Oktober 2016, bank berkode emiten BMRI ini mencatat rata-rata transaksi per bulan mencapai 36 juta transaksi. Sementara untuk kartu e-money, bank Mandiri telah menerbitkan sebanyak 8,4 juta keping. "Akhir tahun kita targetkan bisa tembus 10 juta kartu e-money," katanya.
Asal tahu saja, saat ini mandiri e-money seperti kartu dan gelang e-money, e-Toll Card, Indomaret Card, Gaz Card dapat digunakan untuk transaksi di jalan tol, pembayaran bus (Transjakarta, Trans Jogja dan Batik Solo Trans, Kereta (RaiLink Medan dan Jakarta Commuter Line), parkir serta toko-toko ritel, SPBU, restoran cepat saji dan arena rekreasi. Rahmat mengatakan, hingga Oktober 2016, jumlah merchant yang dapat menerima transaksi kartu mandiri e-money ada 946 merchant dengan jumlah outlet sebanyak 52.826.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News