kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mandiri targetkan transaksi e-money naik 30% tahun ini


Rabu, 09 Januari 2019 / 15:13 WIB
Mandiri targetkan transaksi e-money naik 30% tahun ini


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk memasang target cukup tinggi untuk bisnis kartu uang elektronik (e-money) tahun ini. SEVP Consumer and Transaction Bank Mandiri Jasmin menuturkan pihaknya memproyeksi volume transaksi e-money bisa naik sekitar 30% pada tahun ini. Bukan hanya dari segi transaksi, bank berlogo pita emas ini juga mematok penambahan jumlah kartu beredar sebanyak 5 juta tahun ini.

Jasmin menuturkan, sampai saat ini penetrasi e-money ke masyarakat sudah cukup baik. Setidaknya, sampai Desember 2018 lalu Bank Mandiri telah menerbitkan sebanyak 16,4 juta kartu dengan akseptansi e-money di lebih dari 45.000 merchant dan 60.000 lokasi isi ulang atau top up.

Dari jumlah tersebut, frekuensi transaksi Mandiri e-money pada Januari-Desember 2018 telah mencapai 1,1 miliar dengan nominal transaksi Rp 13,4 triliun. Frekuensi transaksi terbesar terjadi di sektor transportasi yang mencapai 94%, terutama jalan tol seperti ruas tol Trans Jawa, tol Bali Mandara, ruas tol Medan-Kualanamu serta ruas tol Ujungpandang Seksi 1 dan 2.

"Selama ini ada satu orang yang punya 3 kartu-4 kartu. 50% kartu kita itu aktif. Tapi mayoritas saat ini 80% itu memang masih di jalan tol. Kita menyusul nanti merchant-merchant yang lain misalnya TransJakarta, Commuter Line, MRT, dan LRT," ujarnya di Jakarta, Rabu (9/1).

Lebih lanjut, pihaknya juga berencana untuk menambah channel penjualan kartu e-money di tahun ini. Salah satu sasaran Bank Mandiri adalah perusahaan e-commerce dan ritel yang sedang naik daun.

Yang dalam waktu dekat akan melakukan kerjasama penjualan kartu e-money antara lain Ramayana dan Erafone. "Kami tingkatkan channel di penjualan, seperti pos. Selama ini ada Alfamart, Indomaret, Gramedia. Semakin banyak maka semakin nyaman dan top up makin mudah," katanya.

Menurutnya, kue bisnis uang elektronik di Tanah Air masih sangat besar dan belum banyak yang tersentuh. Pihak regulator terus mendukung peningkatan penetrasi uang elektronik dalam rangka penerapan program less cash society.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×