kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.464.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.704   22,00   0,13%
  • IDX 8.686   36,81   0,43%
  • KOMPAS100 1.194   2,51   0,21%
  • LQ45 854   1,47   0,17%
  • ISSI 310   2,31   0,75%
  • IDX30 438   -2,03   -0,46%
  • IDXHIDIV20 505   -3,69   -0,72%
  • IDX80 134   0,58   0,44%
  • IDXV30 139   0,23   0,16%
  • IDXQ30 139   -0,99   -0,71%

BCA Cetak Laba Rp 52,7 Triliun Per November 2025


Selasa, 16 Desember 2025 / 09:31 WIB
BCA Cetak Laba Rp 52,7 Triliun Per November 2025
ILUSTRASI. BCA mencetak laba bank-only sebesar Rp 52,7 triliun di periode Januari-November 2025 atau naik 4% jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) kembali konsisten mencetak pertumbuhan laba hingga November 2025. Di mana, beberapa bank besar lainnya masih mengalami penurunan laba.

Adapun, BCA mencetak laba bank-only pada sebelas bulan ini senilai Rp 52,7 triliun. Artinya, ada kenaikan sekitar 4% jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Kinerja positif tersebut didukung oleh pertumbuhan di beberapa pos pendapatan. Misalnya, pendapatan bunga bersih dari BCA naik sekitar 4% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 73 triliun.

Meski demikian, rasio Net Interest Margin (NIM) dari BCA cenderung stagnan di level 5,7%. Namun, hal itu masih masuk dalam kisaran target manajemen di tahun 2025.

Baca Juga: Pengendali Victoria Insurance (VINS) Ambil Opsi Private Placement Rp 13 Miliar

Tak hanya itu, pendapatan non bunga dari bank swasta terbesar di Indonesia ini naik menjadi Rp 24,3 triliun. Sebagai perbandingan, pada periode November 2024, pendapatan non bunga BCA senilai Rp 21,7 triliun.

Di sisi lain, portofolio kredit BCA per November 2025 juga hanya tumbuh moderat yaitu 5% YoY menjadi Rp 921 triliun. Bahkan, ada penurunan dari bulan sebelumnya yang senilai Rp 924 triliun.

Dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK), BCA juga mengalami pertumbuhan yang tipis yaitu hanya 2% menjadi Rp 1.200 triliun. Di mana, dana murah (CASA) tetap mendominasi senilai Rp 1.013 triliun.

Selanjutnya: IPO Superbank (SUPA) Oversubscribed Hingga 318,69 Kali

Menarik Dibaca: Adopsi AI Berkembang Sangat Masif, Termasuk di Kalangan UMKM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×