kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.672.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.585   -130,00   -0,79%
  • IDX 6.271   -214,85   -3,31%
  • KOMPAS100 907   -39,76   -4,20%
  • LQ45 704   -27,76   -3,80%
  • ISSI 197   -7,32   -3,58%
  • IDX30 365   -13,68   -3,62%
  • IDXHIDIV20 445   -14,85   -3,23%
  • IDX80 103   -4,03   -3,77%
  • IDXV30 108   -4,81   -4,27%
  • IDXQ30 120   -4,00   -3,23%

Mandiri Utama Finance Fokus Raih Pendanaan Lewat Skema Joint Financing di Tahun Ini


Minggu, 02 Maret 2025 / 07:20 WIB
Mandiri Utama Finance Fokus Raih Pendanaan Lewat Skema Joint Financing di Tahun Ini
ILUSTRASI. Mandiri Utama Finance fokus meraih pendanaan melalui skema joint financing, khususnya dengan Bank Mandiri dan BSI


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mandiri Utama Finance (MUF) tak memungkiri persaingan likuiditas cukup ketat pada tahun ini, mengingat kebutuhan pendanaan yang tinggi baik dari sektor perbankan maupun pemerintah.

Oleh karena itu, Head of Corporate Secretary & Legal MUF Elisabeth Lidya Sirait mengatakan, MUF akan berfokus meraih pendanaan lewat skema joint financing atau pembiayaan bersama dengan Bank Mandiri dan Bank Syariah Indonesia (BSI) pada tahun ini.

"Pada tahun ini, kami akan terus mengoptimalkan skema joint financing, karena terbukti memberikan fleksibilitas dan efisiensi biaya dalam mendukung kebutuhan pembiayaan," ujarnya kepada Kontan, Jumat (28/2).

Selain skema joint financing, Elisabeth mengungkapkan MUF juga akan tetap menggunakan pendanaan dari pinjaman bank lain, serta mengoptimalkan dana perusahaan pada tahun ini dalam mendorong penyaluran pembiayaan.

Baca Juga: Mandiri Utama Finance (MUF) Sebut NPF Membaik Jadi 1,33% hingga Desember 2024

Secara rinci, dia menyebut pendanaan yang diperoleh MUF sejauh ini berasal dari kredit modal kerja dan kerja sama strategis dengan perbankan melalui skema joint financing, terutama dengan Bank Mandiri dan Bank Syariah Indonesia (BSI).

Terkait tren pendanaan offshore, Elisabeth menerangkan saat ini segmen tersebut menghadapi tantangan dengan kenaikan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) dan volatilitas pasar global. Kondisi itu membuat cost of fund dari sumber pendanaan luar negeri menjadi lebih mahal. 

"MUF sejauh ini belum memiliki rencana untuk mencari pendanaan offshore dan kami akan terus mengutamakan strategi pendanaan yang lebih stabil, serta kompetitif di dalam negeri," ungkapnya.

Sementara itu, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) tak memungkiri pendanaan multifinance akan menghadapi tantangan tahun ini. Fixed Income Analyst Pefindo Ahmad Nasrudin menyampaikan salah satu tantangannya, yakni adanya persaingan likuiditas dengan perbankan.

"Ditambah tingginya potensi penerbitan surat utang pemerintah," ujarnya kepada Kontan, beberapa waktu lalu.

Selanjutnya: Mudik Gratis 2025 Bareng Klik Indomaret Sudah Dibuka, Ini Link Pendaftarannya

Menarik Dibaca: Mudik Gratis 2025 Bareng Klik Indomaret Sudah Dibuka, Ini Link Pendaftarannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×