Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mandiri Utama Finance (MUF) menargetkan total piutang pembiayaan sebesar Rp 40,3 triliun pada 2025. Nilai itu tercatat meningkat 9,21%, jika dibandingkan target pada 2024.
Untuk mencapai target pada 2025, Head of Corporate Secretary & Legal MUF Elisabeth Lidya Sirait mengatakan pihaknya akan menerapkan sejumlah strategi. Salah satu strateginya, yaitu MUF akan fokus memperluas kerja sama dengan dealer, showroom, dan mitra guna memperkuat jaringan penjualan.
"Selain itu, terus meningkatkan sinergi dengan Bank Mandiri dan Bank Syariah Indonesia (BSI) melalui captive market dan skema joint financing, baik untuk mendukung sumber pembiayaan maupun mendorong pertumbuhan portofolio," ujarnya kepada Kontan, Selasa (7/1).
Baca Juga: OJK Catat Piutang Pembiayaan Multifinance Sebesar Rp 501,37 Triliun per November 2024
Elisabeth mengatakan MUF juga akan mengoptimalkan program-program promosi dan diskon untuk menarik lebih banyak konsumen pada 2025.
Hingga Desember 2024, dia menyampaikan total piutang pembiayaan MUF mencapai Rp 35 triliun. Nilai itu tumbuh 14%, jika dibandingkan periode yang sama pada 2023. Adapun pertumbuhan itu didorong oleh segmen mobil baru.
Sementara itu, Mandiri Utama Finance (MUF) juga turut angkat bicara terkait proyeksi Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) yang memperkirakan pertumbuhan industri perusahaan pembiayaan atau multifinance mencapai 8% sampai 10% pada 2025.
Terkait hal tersebut, Elisabeth optimistis industri multifinance masih dapat tumbuh pada 2025 sesuai proyeksi, meskipun tantangan ekonomi global dan domestik tetap menjadi faktor yang harus diantisipasi.
"MUF juga optimistis bahwa perusahaan masih dapat mencetak pertumbuhan di atas rata-rata industri pada 2025, ditopang oleh sinergi yang makin kuat dengan Bank Mandiri dan BSI," tuturnya.
Lebih lanjut, Elisabeth menyampaikan salah satu segmen yang memiliki prospek cerah bagi industri pembiayaan pada 2025 adalah kendaraan listrik. Sebab, segmen itu didukung oleh insentif pemerintah dan meningkatnya minat konsumen.
Baca Juga: Mandiri Utama Finance Beberkan Dampak Kenaikan PPN 12% Terhadap Industri Pembiayaan
Selanjutnya: Membuka Rekening Semakin Mudah, Potensi Rekening Dormant Kian Besar
Menarik Dibaca: Penumpang Rombongan Bisa Dapat Diskon Tiket Whoosh 20%, Begini Caranya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News