kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Manfaatkan fitur API, transaksi open banking terus meningkat


Jumat, 04 Desember 2020 / 17:48 WIB
Manfaatkan fitur API, transaksi open banking terus meningkat
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah di Bank Rakyat Indonesia (BRI). KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transaksi open banking melalui fitur Application Programming Interface (API) yang dikembangkan perbankan terus meningkat meskipun standarisasinya saat ini masih digodok Bank Indonesia (BI). Kolaborasi perbankan dengan perusahaan financial tecknologi (fintech) semakin erat lewat API ini. 

Layanan API memungkinkan bank dan fintech untuk membuka data dan informasi keuangan yang terkait dengan transaksi pembayaran dari nasabahnya secara resiprokal (prinsip kesetaraan). Artinya, ada tiga pihak yang akan terlibat implementasi API ini yakni nasabah sebagai pemilik data, bank, dan juga fintech.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) misalnya, sudah memiliki mitra sebanyak 222 perusahaan yang terdiri marketplace, fintech, ride hailing, universitas, perusahaan non-digital, dan instansi pemerintah di Indonesia yang bisa menggunakan BRIAPI untuk mendukung transaksi perbankan secara digital.

Mitra-mitra tersebut diantaranya Shopee, Tokopedia, Gopay, OVO, LinkAja, Traveloka, dan Investree. Saat ini BRIAPI merupakan platform Open API pertama di Indonesia yang sudah mendapatkan sertifikasi ISO:27001 dan  Payment Application Data Security Standard  untuk menjamin keamanan data pelanggan.

Direktur Digital, Teknologi Informasi dan Operasi Bank BRI, Indra Utoyo mengungkapkan, sales volume transaksi BRIAPI hingga pertengahan November sudah mencapai Rp 40 triliun atau sudah mencapai target perseroan tahun ini. 

Baca Juga: Penyaluran kredit lesu, bank perbesar fee based income melalui digital banking

"Pesatnya transaksi di BRIAPI tahun 2020 ini disebabkan oleh adanya trust yang tercipta dan mudahnya (kurang dari satu jam) bagi customer BRI baik yang digital native maupun yang masih merintis untuk mengintegrasikan API kami yang sudah disertifikasi PA-DSS dan ISO27001 dengan sistem mereka," kata Indra kepada Kontan.co.id, Jumat (4/12).

Indra menambahkan, pertumbuhan itu juga tidak lepas dari akuisisi sistematis dan agresif oleh tim pemasar BRI yang berada di seluruh cabang BRI di Indonesia memberikan pertumbuhan yang sangat positif.  

Di sisi lain, adanya pandemi yang mengubah perilaku transaksi dan pembayaran kastemer di seluruh Indonesia beralih ke digital juga memberikan dorongan signifikan kepada transaksi BRIAPI.

Bank CIMB Niaga salah satu yang sudah menerapkan penggunaan API baik untuk kebutuhan sistem internal bank maupun untuk kebutuhan eksternal dari mitra-mitra perseroan. Bank ini sudah meluncurkan portal API khusus bagi mitra.  Saat ini sudah ada 79 layanan API yang tersedia di portal CIMB Niaga dan ada 15 mitra yang aktif menggunakan layanan tersebut.

Lani Darmawan, Direktur Konsumer CIMB Niaga mengatakan, transaksi API tersebut mengalami pertumbuhan transaksi sangat signifikan hingga November, lebih dari dua kali lipat dibanding periode yang sama tahun lalu. 

Sementara  BNI API Digital Services sudah memiliki lebih dari 200 API yang dapat digunakan. BNI sudah telah bekerja sama dengan lebih dari 3.000 mitra atau pihak ke 3 seperti GoJek, Grab, Tokopedia, Bukalapak, Traveloka, Lazada, serta beberapa pelaku industri bisnis digital lainnya untuk layanan API tersebut.

Direktur TI dan Operasi BNI YB Hariantono mengatakan,  BNI sebagai pionir di sektor perbankan dalam menerapkan open API di Indonesia melalui slogan 3S, yaitu Sign up, Sandboxing, and Start your business, memiliki jumlah layanan API services yang lengkap dan kerja sama dengan pihak ke-3 terbesar di Indonesia. Fitur ini menjangkau seluruh segmen industri bisnis digital baik korporasi, menengah dan kecil khususnya UMKM digital. "Tim API yang dimiliki BNI bukanlah tim yang besar, namun tim API berhasil karena belajar dari kesalahan dan pengalaman sebelumnya," ujarnya.

Baca Juga: Bank-Fintech Gencar Menjalankan Fitur Open Banking

Sebelumnya, BI menargetkan standarisasi API ini akan diluncurkan pada Desember ini. Pada awal November lalu, Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta mengatakan, bahwa standarisasi API sudah dalam tahap penyusunan pedoman teknis."Kami berkolaborasi dengan industri, termasuk perbankan dalam proses penyusunan standarisasi ini," katanya.

Standarisasi API tersebut ditargetkan bisa diimplementasikan pada tahun 2021. Standarisasi open banking ini merupakan salah satu inisiatif BI untuk mewujudkan visi sistem pembayaran 2025.

Selanjutnya: Pacu transaksi digital, BTN tingkatkan jumlah fitur mobile banking

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×